Jumat 06 Jun 2014 14:00 WIB
program

Mengolah Limbah, Hasilkan Rupiah

Red:

Limbah suku cadang atau onderdil kendaraan bermotor dapat berguna bila dilakukan proses daur ulang sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Karena itu, sekitar 20 orang mahasiswa  Program Studi (Prodi) Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) akan melakukan pengabdian masyarakat di Desa Sasak Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kaprodi Teknik Industri UMJ Kosasih mengatakan sekitar 20 mahasiswa tingkat akhir beserta dosen akan diterjunkan di lokasi tersebut guna membina masyarakat dalam mengelola limbah orderdil motor.

Lokasi tersebut merupakan pusat rekondisi komponen sepeda motor. Sebagian besar masyarakatnya bekerja memperbaiki orderdil motor. Ada sekitar 120 unit usaha rekondisi spare part yang ada di sana. Tiap-tiap unit usaha, rata-rata memiliki omzet hingga Rp 1 juta setiap hari.

Sayangnya, masyarakat di sana belum bisa mengelola limbah bekas dari aktivitas yang dilakukan. Alhasil, sampah dari sisa onderdil yang tak bisa digunakan lagi menumpuk di pinggir jalan. “Di sana komponen yang rusak bisa mereka perbaiki, tapi mereka belum bisa mengelola limbah otomotif,” ujar Kosasih.

Sebagai tahap awal, mahasiswa yang dilibatkan untuk melakukan pembinaan ini akan berdialog dengan masyarakat setempat. Kegiatan akan mulai dilakukan, Rabu (4/6). Dengan latar belakang akademis yang dimiliki, ia berharap mahasiswa bisa membantu menyelesaikan masalah yang ada.

Kampus sengaja melibatkan mahasiswa tingkat akhir agar ketika lulus, nantinya mahasiswa ini tak gagap terjun ke masyarakat. Mahasiswa diharapkan bisa mengimplementasikan ilmu-ilmu yang diperoleh dalam prodi teknik industri untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada. Karena, sebentar lagi mereka akan berhadapan dengan masyarakat. “Sebelum lulus, mereka perlu belajar agar tidak kaku,” katanya.

Untuk melakukan program ini, kampus bekerja sama dengan Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) yang kebetulan juga diketuai Kosasih. Kampus akan menggandeng anggota KIKO yang memiliki mesin pengolahan limbah otomotif untuk bersama mencari solusi agar limbah-limbah produk komponen otomotif ini juga tetap bisa memiliki nilai jual.

Setidaknya, limbah otomotif tersebut tidak dibiarkan begitu saja merusak pemandangan di daerah itu. Selanjutnya, ia mengungkapkan, pembinaan di Desa Sasak Panjang ini akan menjadi program jangka panjang yang terintegrasi. Pasalnya, masih cukup banyak dari potensi desa yang masih bisa dikembangkan. “Kita coba memberikan pelatihan agar masyarakat bisa menjalankan bisnis yang bagus, tapi lingkungan mereka sudah terpelihara,” ujarnya. rep: dwi murdaningsih ed: hiru muhammad

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement