Kamis 05 Jun 2014 19:32 WIB

Prabowo: Kesejahteraan Adalah Sistem Pertahanan Terkuat

Rep: c69/ Red: Joko Sadewo
Prabowo Subianto
Foto: Republika
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kampanye hari kedua, Calon Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie diundang untuk menjadi pembicara dalam acara Temu Mitra Regional Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPBD-KUMKM) 2014.

Kehadirannya dalam acara itu diakui Prabowo atas nama dirinya sebagai tokoh nasional, bukan sebagai calon presiden. Sebelumnya, Kemas Danial, Direktur LPBD mengungkapkan bahwa kehadiran Prabowo di acara itu merupakan sebagai tokoh nasional yang diundang sebagai keynote speaker. Ia diminta untuk berbicara mengenai pengalamannya dalam penguatan modal.

Dalam kesempatan itu juga, Kemas mengatakan pihaknya telah menggulirkan dana hampir sebesar Rp 5 triliun. Dana itu telah dirasakan manfaatnya oleh 12 juta warga Indonesia.

Menanggapi hal itu, dalam pembicaraannya kepada kurang lebih 500 tamu undangan pelaku usaha, Prabowo bertanya bagaimana jika dana yang digulirkan sebesar Rp 50 juta. "Saya bertanya, kalau Rp 5 T dirasakan manfaatnya bagi 12 juta orang, bagaimana dengan Rp 20 T, bagaimana kalo Rp 50 T?" Ujarnya, Kamis (5/6).

Menurutnya, angka Rp 50 T memang angka yang sangat besar bagi para pelaku UKM. Namun, tidak bagi bangsa sebesar Indonesia. Ia membandingkannya dengan pesawat jet tempur modern, yang paling sedikit seharga US$ 100juta. "Jadi lima pesawat 5 T, itu bisa menghidupkan 12 juta orang Indonesia," katanya.

Dalam hal ini, kesejahteraan bangsa baginya justru merupakan pertahanan terkuat suatu negara. Menurutnya, jika disuruh memilih antara lima pesawat jet tempur dengan 12 juta rakyat Indonesia yang sejahtera, ia memilih mementingkan kesejahteraan 12 juta rakyat itu.

Ia menambahkan, bahwa bukan tidak perlu pertahanan yang kuat. Namun, pertahanan kuat akan datang jika rakyat makmur. "Percuma punya pesawat tempur kalau rakyat miskin, kalau kita mau kuat ekonomi rakyat harus kita perkuat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement