Kamis 05 Jun 2014 14:25 WIB

Jokowi-JK Janji Pangkas Biaya Logistik Lima Persen

Massa Jokowi-JK
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Massa Jokowi-JK

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla berjanji akan memangkas biaya logistik sebesar lima persen per tahun.

"Kita punya target untuk memangkas 'cost of logistic' (biaya logistik) lima persen dalam satu tahun, minimal setara dengan Malaysia dan Singapura," kata Tim Ahli Pemenangan Jokowi-JK Arif Budimanta di sela-sela diskusi yang bertajuk "Arah Perekonomian Indonesia menurut Jokowi-JK" di Jakarta, Kamis.

Arif meyebutkan berdasarkan data Bank Dunia, biaya logistik Indonesia saat ini masih sebesar 27 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara Malaysia hanya 13 persen dan Singapura delapan persen.

Menurut dia, faktor yang menyebabkan besarnya biaya logistik adalah infrastuktur yang tidak efisien, termasuk pasar tradisional.

Selain itu, dia menambahkan, kendala lainnya yakni tidak ada koordinasi yang baik antara pusat dan daerah, seperti tata kelola dalam proses pembangunan infrastruktur."Menyampingkan 'conflict of interest', harus diupayakan negosiasi," katanya.

Arif mengatakan Jokowi-JK akan menurunkan biaya logistik pada tahun ketiga pemerintahan jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. "Logistik bukan hanya transportasi, tetapi kepabeanan, manajemen arus keluar dan masuk barang, soal pungutan juga," katanya.

Selain itu, dia menyebutkan, pelayanan perizinan juga menjadi perhatian yang saat ini masih dinilai tidak efisien dengan total 48 hari dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur dan Pasifik 37,8 hari.

Arief menambahkan banyak pasar tradisional yang juga menyusut, yakni 29 persen pada 2007-2011. "Dengan kondisi banyak yang sudah tua sebanyak 95 persen karena berumur di atas 25 tahun, sementara pasar modern tumbuh 75 persen," katanya.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement