Selasa 03 Jun 2014 16:09 WIB

PDIP: Adik Prabowo Pembual dan Pengkhayal

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Citra Listya Rini
 Hashim Djojohadikusumo bersama Basuki Tjahja Purnama (kanan) kunjungi Gerindra Media Center, Jakarta, Rabu (9/4).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Hashim Djojohadikusumo bersama Basuki Tjahja Purnama (kanan) kunjungi Gerindra Media Center, Jakarta, Rabu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) bereaksi keras atas pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina, Hashim Djojohadikusomo yang mengklaim telah mengeluarkan dana puluhan miliar untuk memenangkan Joko Widodo di Pilkada DKI Jakarta. Bagi PDIP klaim adik Prabowo tersebut tidak memiliki dasar.

"Klaim Hashim telah menjadikan Jokowi sebagai cagub DKI dan membiayai kampanye Jokowi-Ahok adalah sekadar khayalan dan bualan," kata Wakil Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan, Achmad Basarah kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (3/6).

Partai-partai pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mestinya waspada dengan pernyataan yang disampaikan Hashim. Sebab menurut Basarah bukan tidak mungkin apa yang sudah diberikan Prabowo dan Hashim kepada para pendukung mereka akan diungkit kembali di kemudian hari.

Basarah juga membantah klaim Hashim bahwa pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta karena usul Prabowo. Menurut Basarah Jokowi diusulkan PDI Perjuangan sedangkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didukung Gerindra.

"Dalam pilgub tersebut PDIP membiayai sendiri kampanye Jokowi dan Gerindra membiayai sendiri kampanye Ahok," kata Basarah.

Biaya kampanye Jokowi di pilkada DKI Jakarta diperoleh dari gotong royong kader PDI Perjuangan. Basarah menyatakan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah menggerakan seluruh anggota DPR RI dan DPRD DKI dari Fraksi PDIP menjadi tim sukses Jokowi-Ahok.

"Bukan hanya secara fisik turun berkampanye di setiap kelurahan di DKI Jakarta, tetapi mereka juga mengeluarkan dana yang tidak sedikit," katanya.

Basarah berkesimpulan pernyataan Hashim hanya khayalan dan bualan seorang pengusaha yang sedang berambisi menjadikan kakaknya sebagai presiden. Karena pada kenyataannya, menurut Basarah, kader Gerindra justru tidak terlihat aktif bekerja memenangkan Jokowi-Ahok. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement