Senin 02 Jun 2014 15:00 WIB

Cina Kecam Jepang-AS

Red:

oleh:Lda Puspaningtyas/ap/reuters -- AS menilai Cina membuat kawasan tak stabil.

SINGAPURA — Cina mengungkapkan kegeramannya kepada AS dan Jepang, Ahad (2/6). Pernyataan Pemerintah Jepang dan AS yang menyebut Cina sebagai negara pemicu ketidakstabilan di kawasan tak dapat diterima.

Wakil Kepala Staf Umum Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Letnan Jenderal Wang Guanzhong mengatakan, komentar pejabat kedua negara tersebut tak dapat diterima.

“Delegasi Cina … merasa apa yang diucapkan Perdana Menteri  Jepang Shinzo Abe dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel merupakan tindakan provokatif melawan Cina,” ujar Wang yang berpakaian lengkap militer di hadapan peserta forum keamanan Asia di Hotel  Shangri La Singapura, Ahad. 

 

Sebelumnya dalam forum sama, Hagel dan Abe menyinggung kebijakan luar negeri Cina yang dinilai agresif. Pada pidato akhir pekan lalu, Hagel menilai Beijing sebagai ancaman kestabilan wilayah, khususnya menyangkut penanganan sengketa teritorial.

Hagel mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, Tiongkok telah melakukan destabilisasi dengan pengakuan sepihak atas wilayah-wilayah di Laut Cina Selatan. Cina membatasi akses Filipina di Dangkalan Scarborough. Cina juga memindahkan kilang mereka ke wilayah sengketa dengan Vietnam.

Ia memperingatkan Beijing, AS berkomitmen menyeimbangkan urusan geopolitik di kawasan Asia Pasifik. “Kami sangat menentang intimidasi, pemaksaan, juga ancaman kekerasan yang dilakukan Beijing untuk menegaskan keputusan sepihaknya,” kata Hagel .

Cina terlibat sengketa perbatasan di Laut Cina Selatan dengan Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Ketegangan terakhir terjadi antara Cina dan Vietnam. 

Cina memaksa memindahkan anjungan pengeboran minyak mereka ke kawasan sengketa.  Namun, Vietnam menolak tindakan Cina tersebut. Protes anti-Cina pun pecah di Vietnam. Beijing memulangkan ribuan warga mereka di Vietnam.

Menanggapi pernyataan Hagel dan Abe, Wang pun mengesampingkan pidato yang telah ia persiapkan. Menurut Wang, Hagel dan Abe telah berkoordinasi satu sama lain terhadap Cina di konferensi tersebut. Keduanya memanfaatkan kesempatan waktu pidato mereka yang lebih dulu untuk menyerang Beijing. Sikap itu, justru hanya membuat kawasan tak stabil.

“Ini suatu yang tidak bisa dibayangkan dan bukan spirit konferensi ini. Pidato Abe dan Hagel membuat saya berkesimpulan mereka berkoordinasi satu sama lain.”

Dalam forum yang sama, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Jumat (30/5) menjanjikan dukungan penuh kepada negara-negara Asia Tenggara dalam sengketa maritim dengan Cina. Ia merasa satu kubu dengan mereka yang melawan Negeri Tirai Bambu tersebut.

Cina dan Jepang terlibat sengketa perbatasan di Laut Cina Timur. Kedua pihak saling memprovokasi di kawasan yang diperebutkan tersebut.

Kasus terakhir, Jepang protes karena pesawat jet tempur Cina sengaja terbang mendekati pesawat pengintai mereka di wilayah udara Laut Cina Timur.

“Sangat disayangkan bahwa masalah keamanan selalu timbul di laut timur dan selatan,” ujar Abe.

Partisipasi Cina

AS yang menambah kekuatannya di kawasan Asia Pasifik merupakan sekutu dekat Jepang dan Filipina. Saat berkesempatan bertemu dengan Hagel, Wang menyatakan pendapatnya langsung.

 

“Kau sangat jujur, lebih jujur dari yang diharapkan. Meskipun kritik itu tidak tapi saya hargai kejujuran Anda,” ujar Wang kepada Hagel.

Seorang pejabat senior AS yang tak disebutkan namanya mengatakan bahwa pertemuan itu juga membicarakan partisipasi Cina dalam latihan militer AS selanjutnya.

Seperti dikutip Xinhua, Presiden Cina Xi Jinping pada Jumat mengatakan, mereka tidak melakukan tindakan agresif di Laut Cina Selatan. “Kami tidak akan pernah menimbulkan masalah,” katanya.

ed: teguh  firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement