Jumat 30 May 2014 14:00 WIB

Tarif Listrik Nonsubsidi Naik

Red:

oleh:Aldian Wahyu Ramadhan -- JAKARTA — Pelanggan listrik nonsubsidi akan dibebankan kenaikan tarif pada tagihan Juni 2014. Sementara itu, pemerintah terus menambah kapasitas listrik di sejumlah daerah di Tanah Air.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan, kenaikan listrik untuk pelanggan listrik nonsubsidi terjadi sejak 1 Mei 2014. Namun, Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru menagih kenaikan tarif pada Juni 2014. “Kenaikan disebabkan kurs pada Mei ini naik, jadi tarif akan naik,” katanya, Rabu (29/5).

Menurut Jarman, pada Mei 2014 rata-rata kurs rupiah terhadap dolar AS sudah di atas Rp 11.000. Angka ini lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang masih memakai asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar Rp 10.500 per dolar AS.

Sesuai Permen ESDM Nomor 9 Tahun 2014, pemerintah menerapkan tarif penyesuaian secara otomatis kepada empat golongan pelanggan listrik nonsubsidi mulai 1 Mei 2014. Keempat golongan tersebut, rumah tangga besar (R3) dengan daya 6.600 VA ke atas, bisnis menengah (B2) 6.600-200.000 VA, bisnis besar (B3) di atas 200 kVA, dan kantor pemerintah (P1) 6.600-200.000 VA.

Tarif keempat golongan nonsubsidi itu akan mengalami penyesuaian, baik naik atau turun setiap bulan dengan indikator, yaitu kurs, harga minyak, dan inflasi. “Pada tagihan listrik Juni 2014, tarif bisa saja turun asalkan rata-rata kurs lebih rendah dibandingkan Mei,” ujarnya.

Selain itu, keterbatasan pasokan listrik disikapi pemerintah dengan terus menambah kapasitas listrik ke sejumlah daerah. Perbankan Badan Umum Milik Negara (BUMN) siap membentuk konsorsium untuk membiayai pembangunan transmisi listrik di Pulau Sumatra sepanjang sekitar 1.000 kilometer dengan investasi sekitar Rp 12 triliun.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan bahwa penambahan kapasitas listrik dibutuhkan seiring naiknya konsumsi listrik masyarakat. Konsumsi yang tinggi membuat persediaan listrik terus tergerus. Akibatnya, pemerintah harus terus membangun pembangkit listrik baru secara masif. ed: fitria andayani

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=738480

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement