Rabu 28 May 2014 15:30 WIB
pesona

Ringgo Agus Rahman Jatuh Hati pada Inggris

Red:

Berkat pembawaannya yang easy going dan humoris, Ringgo kerap mendapatkan peran di film bergenre komedi.

oleh:Rizky Jaramaya -- Nama Ringgo Agus Rahman mulai dike nal setelah bermain dalam film ber judul Jomblo arahan sutradara Hanung Bramantyo yang dirilis pada 2006. Ber kat aktingnya yang mumpuni, aktor berusia 31 tahun itu masuk ke dalam nominasi Pe meran Pria Terbaik Festival Film Indonesia. Selain itu, Ringgo juga dinobatkan sebagai Pendatang Baru Terbaik di ajang Festival Film Jakarta dan Pendatang Baru Terfavorit dari Indonesia Movie Award pada 2007.

Sukses dengan film pertamanya, segudang tawar an film mulai menghampiri aktor yang juga pernah menjadi penyiar radio OZ Bandung tersebut. Kiprah Ringgo di jagat hiburan Tanah Air semakin dikenal setelah dia mengasuh sejumlah program acara televisi yakni Ringgo Star, MTV Gokil, Ala Ringgo, dan Jejaka Petir. Pembawaannya yang easy going dan humoris membuat aktor kelahiran Purwakarta tersebut kerap mendapatkan peran di film bergenre komedi.

Meskipun kerap memainkan film komedi, Ringgo juga pernah bermain dalam film horor yakni Pocong 2 dan Pocong 3 yang disutradarai oleh Rudi Soe djarwo. Selama berkiprah di dunia akting, Ringgo telah membintangi sekitar 29 judul film. Dia merupakan aktor yang produktif, dalam setahun setidaknya dia dapat bermain untuk lebih dari tiga judul film. Selain humoris, Ringgo juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan menyukai segala hal yang berbau Inggris.

Kenapa sih suka banget sama Inggris?

Menurut saya, Inggris itu punya sesuatu yang menarik. Semua pendahulu musik dunia berasal dari Inggris, seperti The Beatles dan Rolling Stones. Selain itu, saya juga suka logat berbicaranya, sepak bola, dan motor buatan Inggris.

Apa yang paling kamu suka dari Inggris?

Saya paling suka musiknya, sejak dulu saya selalu suka band-band Inggris dari masa ke masa mulai The Beatles sampai Oasis. Gaya berbusana anak-anak band Inggris juga asyik dan sedari dulu kiblat fashion saya memang ke negara tersebut.

Gaya berbusana kamu seperti apa?

Nggak ada yang spesial ya, bagi saya hal paling penting dalam berbusana adalah kenyamanan, apalagi di Jakarta cuacanya panas. Tapi memang saya banyak terinspirasi sama gaya busana band-band Inggris. Saya paling suka pakai kaos dan kebetulan semua kaos koleksi saya gambarnya band-band Inggris. Dulu saya pernah ikut-ikutan bergaya ala anak-anak scooter Inggris dengan sepatu boot dan jaket kulit.

Koleksi kamu yang berhubungan dengan Inggris apa saja?

Kebanyakan musik, kayak CD band-band Inggris dan motor. Kebetulan saya memang masih suka naik motor, jadi meskipun motor buatan Amerika dan Italia katanya paling bagus tapi saya tetap pakai buatan Inggris. Buat saya memakai produk Inggris adalah hal yang menyenangkan.

Lalu, sudah pernah berkunjung ke Inggris?

Sejujurnya belum pernah sih, sejak dulu ada banget keinginan untuk ke sana tapi belum kesampaian. Mungkin nabung dulu yang banyak kali ya, pada intinya saya suka segala sesuatu yang ada di Inggris.

Untuk urusan karier ada target khusus tidak di tahun ini?

Dari dulu saya nggak pernah menargetkan apaapa. Selama ini kalau dikasih bersyukur aja dan kalau nggak dikasih juga tak masalah. Sebenarnya tahun ini tujuan utama saya adalah menikah, sedangkan pekerjaan dan segala macamnya itu merupakan alat untuk mencapai target tersebut.

Ada proyek film terbaru apa saja untuk tahun ini?

Sejauh ini belum ada lagi, paling baru film Sebelum Pagi Terulang Kembali yang mengangkat cerita tentang korupsi. Kebetulan saya sudah dua kali terlibat film tentang korupsi dan menurut saya ini cara yang elegan dari para sineas untuk menyuarakan suara mendukung gerakan antikorupsi. Sempat ada beberapa film yang ditawarkan, tapi belum bisa diambil karena saya mau fokus untuk mempersiapkan pernikahan dulu.

Persiapan untuk pernikahan nanti seperti apa nih?

Justru saya masih bingung karena belum pernah nikah, jadi nggak tahu harus ngapain. Tapi saya ingin saat resepsi nanti bisa berbaur dengan tamu-tamu lain jadi nggak hanya duduk diam di pelaminan saja. ed:endah hapsari.

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=738248
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement