REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pertukaran pemuda Jepang-ASEAN-Oceania kembali digelar untuk kedua kalinya dengan nama 'JENESYS 2.0' untuk periode 26 Mei hingga 3 Juni 2014.
Program pertukaran pemuda se-Asia Pasifik itu merupakan lanjutan dari program serupa, yakni 'JENESYS' yang telah dilaksanakan pada 2007. Kali ini pelajar dari Indonesia, negara-negara ASEAN, Timor Timur, Australia dan Selandia Baru akan ikut bergabung dalam program berskala 30 ribu orang itu.
Ada pun tujuan program tersebut yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan minat terhadap brand Jepang dan nilai ke-Jepang-an.
"Diharapkan saling pemahaman dan pertukaran di antara pemuda Jepang dan Indonesia semakin meningkat," demikian dikutip sebagaimana keterangan tertulis Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia yang diterima di Jakarta, Senin (26/5).
Dalam kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah mengumumkan program pertukaran pelajar se-Asia Pasifik itu.
Menurut Abe, program ini bertujuan meningkatkan potensi ketertarikan terhadap Jepang yang tengah membangkitkan ekonomi. Selain itu, banyaknya orang asing yang berkunjung ke Jepang akan meningkatkan pemahaman internasional akan brand Jepang 'Cool Japan'.
Sesuai jadwal, rombongan pelajar berangkat Senin (26/5) ke Jepang. Di sana, rombongan akan mengunjungi Tokyo, menyaksikan teknologi terdepan, lalu mengunjungi sejumlah prefektur seperti Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Chiba, Shizuoka, Nagano, Shimane, Kochi dan Kagoshima.
Kemudian, mereka akan berkunjung ke pemerintah daerah, perusahaan dan pabrik setempat dan mengunjungi tempat terkenal di setiap daerah, mengenal langsung budaya dan melakukan pertukaran dengan pihak-pihak setempat guna merasakan daya tarik daerah.
Acara puncak program pertukaran pelajar yang mengambil tema 'Festival' itu penampilan tarian tradisional yang dibawakan oleh para pemuda dari 14 negara termasuk Jepang dan lain-lain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
