Ahad 25 May 2014 14:57 WIB

Naskah Tes PPDB Pamekasan Diperjual Belikan

Pengumuman hasil ujian penerimaan siswa baru (PSB) di sebuah sekolah (ilustrasi).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Pengumuman hasil ujian penerimaan siswa baru (PSB) di sebuah sekolah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN--Naskah soal tes ujian masuk sekolah pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, diperjual belikan dengan harga mencapai jutaan rupiah.

"Kalau pada penerimaan peserta didik baru tahun-tahun sebelumnya, harga bocaran naskah soal tes PPDB itu Rp1.800.000," kata Dikrektur Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam) Moh Elman di Pamekasan, Minggu.

Oleh karenanya, LSM ini meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan sebaiknya tidak menggelar tes tulis PPDB, karena pelaksanaan tes itu berpotensi disalahgunakan oleh oknum panitia dan guru di sejumlah lembaga pendidikan di Kabupaten Pamekasan.

Elman menjelaskan, pihaknya mengetahui adanya praktik PPDB yang tidak sehat itu, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Kalam ke sejumlah siswa peserta didik di Kabupaten Pamekasan yang telah mengalami praktik tidak sehat itu.

Beberapa hari lalu, Kalam bersama sejumlah elemen organisasi mahasiswa ektra kampus dan LSM di Pamekasan berunjuk rasa menyuarakan hal itu, karena tidak ingin lembaga pendidikan dijadikan ajang melakukan tindakan menyimpang.

"Atas dasar itulah, maka kami menyuarakan agar sebaiknya pelaksanaan tes tulis dalam penerimaan peserta didik baru sebaiknya dihapus," tandasnya.

Sebab, jika tes tulis tetap dilaksanakan, sedangkan praktiknya di lapangan tetap membuka peluang persaingan tidak sehat, semisal, menjual kunci jawaban soal tes kepada calon siswa, maka menurut dia, hal itu sama halnya dengan membiarkan adanya praktik pembodohan kepada masyarakat.

"Jadi PPDB itu cukup hanya dengan menentukan rangking penilaian, melalui nilai hasil ujian (UN), dan tidak perlu dilakukan tes tertulis," ucap Elman.

Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan Mohammad Yusuf Suhartono mengatakan, pada penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2014-2015 ini, pihaknya memang tidak akan menggelar lagi tes tulis dalam penerimaan siswa baru.

"Ini berdasarkan masukan dari sejumlah pihak dengan alasan, karena penentuan nilai akademik siswa sudah cukup melalui ujian nasional (UN)," tutur Yusuf.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement