Sabtu 24 May 2014 11:07 WIB

Bagaimana Cara Mengatur Tinggi Sadel dengan Benar?

Red:
Bagaimana Cara Mengatur Tinggi Sadel dengan Benar?
Foto: sepeda.sportku.com
Bagaimana Cara Mengatur Tinggi Sadel dengan Benar?

SPORTKU.COM - Tinggi sadel pada sepeda dapat membuat bersepeda terasa nyaman. Sebaliknya, bila salah, hal itu tak hanya bisa membuat bersepeda tak nikmat, tapi juga bisa mengakibatkan cedera. Banyak pakar setuju bila salah menentukan tinggi sadel, hal itu dapat menjadi “bencana”. Sebuah studi menyatakan bahwa posisi sadel yang terlalu rendah dapat mempercepat kelelahan hingga 12 persen.   

Berikut ini adalah beberapa metode beserta tip dalam menentukan tinggi sadel yang tepat. 

Metode Tumit (The Heel method)

Metode ini paling populer dan banyak disaran oleh trainer ataupun toko sepeda. Caranya, tempatkan tumit sepatu anda pada pedal dan atur tinggi sadel hingga kaki Anda lurus di bagian bawah siklus pedal dengan menyisakan panggul pada posisi horizontal.

Meskipun metode ini sudah sangat populer, tapi hampir tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung dan sering kali, ketinggian sadel yang telah disesuaikan menjadi terlalu rendah. 

Profesor Will Pelever dari Mississippi University for Women telah menulis beberapa makalah membandingkan metode untuk menemukan tinggi sadel terbaik. Ia mengatakan bahwa masalah utama pada metode ini adalah, metode ini tidak memperhitungkan femur, tibia dan panjang kaki yang bervariasi pada setiap orang.

(Ilustrasi: Bikeradar)

tip, sepeda, sadel

Metode 109% (The 109% method)

Metode ini dikembangkan oleh Hamley dan Thomas dalam sebuah makalah pada tahun 1967 dan dianggap lebih akurat. Mereka bereksperimen dengan ketinggian sadel yang berbeda dan menemukan bahwa tinggi sadel yang ideal akan dicapai ketika pelana diposisikan pada posisi 109% dari panjang inseam seseorang saat mengukur dari poros pedal ke puncak ketinggian sadel. 

Pengukuran inseam seseorang pada dasarnya adalah jarak antara selangkangan ke lantai. Untuk menghitungnya, hadapkan tubuh dinding dan letakkan sebuah buku tebal di antara kaki dan anggaplah buku tersebut sebagai pelana. Pastikan anda berdiri tegak dengan tumit di lantai dan beri tanda garis di tepi buku bagian atas dengan menyentuh dinding. Jarak dari lantai dengan tinggi tanda terebut adalah ukuran atau panjang inseam anda. Untuk mendapatkan hasil terbaik, lakukan pengukuran beberapa kali dan ambillah nilai rata-ratanya sebagai acuan. 

Cara ini telah terbukti sebagai metode yang sangat populer dan direkomendasikan oleh banyak pelatih top. Namun, sebuah penelitian terbaru oleh Profesor Pelever menemukan bahwa hasil metode ini lebih rendah daripada metode Holmes, baik dari segi output daya dan ekonomi.

Metode LeMond (The LeMond method)

Metode ini adalah variasi dan pengembangan populer dari metode 109% yang dipelopori oleh pemenang Tour de France tiga kali, Greg LeMond. 

Masih menggunakan panjang inseam sebagai panduan, rumus ini menghitung 88,3% dari panjang inseam seseorang dan menggunakannya untuk mengukur jarak dari titik as bawah (bottom bracket) ke atas puncak sadel. 

Yang menarik, metode ini sering menghasilkan ketinggian kursi yang berbeda dari metode 109%. Dan meskipun tampaknya “bekerja” bagi banyak orang, cara ini mungkin tidak ideal untuk seseorang dengan tulang femur yang sangat panjang.

 

(Ilustrasi: Bikeradar)

tip, sepeda, sadel

Metode Holmes

Pada awalnya metode ini dikembangkan untuk mengurangi cedera akibat penggunaan sepeda yang berlebihan dan mengambil pendekatan yang sama sekali berbeda dari tiga metode lainnya.

Metode ini menggunakan alat goniometer untuk mengukur sudut sendi lutut, di bagian bawah kayuhan pedal. Holmes merekomendasikan sudut antara 25 dan 35 derajat, dan lebih dekat ke 25 derajat bagi mereka yang memiliki riwayat patella tendonitis.

Hal ini mungkin terdengar lebih teknis dan rumit. Bila terlalu rumit mungkin lebih baik untuk menggunakan salah satu dari dua metode inseam, ditambah dengan penggunaan goniometer.

Penelitian Will Pelever telah menunjukkan bahwa pengaturan ketinggian sadel sesorang berdasarkan sudut lutut sebesar 25 derajat, melebihi semua metode lain (termasuk sudut 35 derajat). 

"Menggunakan goniometer dan sudut 25 derajat jelas metode yang saya akan merekomendasikan," kata Pelever seperti dikutip dari Cyclingnews.

Jangan hanya mengandalkan merasa nyaman dan baik. "Jika anda telah mengayuh pada ketinggian sadel yang jauh lebih rendah dari posisi yang optimal (seharusnya), mungkin anda akan merasa canggung pada awalnya," tambah Pelever.

Tubuh mungkin perlu beradaptasi (biasanya dalam dua sampai tiga minggu) dengan posisi baru tersebut. Namun hal itu tidak hanya akan membuat tubuh merasa nyaman, tetapi akan meningkatkan kinerja dalam jangka panjang.

Jika seseorang masih merasa tidak nyaman setelah beberapa minggu, maka ia perlu membuat penyesuaian kembali, dengan menggunakan sudut lutut 25 derajat sebagai titik awal. Bila terlalu tinggi maka sudut sadel perlu diatur ke atas sedikit untuk kenyamanan.

 

(Ilustrasi: Bikeradar)

tip, sepeda, sadel

sumber : sepeda.sportku.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement