Kamis 22 May 2014 10:28 WIB

Untuk Amankan Capres-Cawapres, Polri Bentuk Satgas 5

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Petugas berusaha menghalau sejumlah pengunjuk rasa pada simulasi pengamanan Pemilu 2014 di Polres Jakarta Selatan, Kamis (20/2).
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Petugas berusaha menghalau sejumlah pengunjuk rasa pada simulasi pengamanan Pemilu 2014 di Polres Jakarta Selatan, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri membentuk Satgas 5 yang terdiri dari 630 personil kepolisian untuk mengawal capres dan cawapres yang akan ditetapkan KPU pada 31 Mei 2014. Satgas 5 akan mengawal semua aktifitas pasangan capres hingga hasil pilpres ditetapkan pada Agustus 2014.

"Selama rangkaian kegiatan pilpres yang akan mengamankan Satgas 5 yang bekerja mulai penetapan capres dan cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum," kata Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Arif Wachjunadi dalam diskusi yang diadakan Bawaslu, di Lembang, Kamis (22/5).

Sebanyak 630 personel kepolisian tersebut terdiri atas lima kesatuan. Yaitu intelijen, Reserse, lalu lintas, Sabhara dan Brimob. Dengan cakupan tugas di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, Satgas 5 akan mengikuti pasangan bacapres ke setiap daerah. Pengawalan dan pengamanan akan diperkuat oleh aparat kepolisian daerah di tempat tujuan pasangan calon.

"Misalnya mereka (kampanye) ke Medan, dari Jakarta akan ada delapan orang polisi yang mengawal, merapat terus. Delapan personel itu untuk satu calon, jadi kalau sepasang capres dan cawapres ada 16 orang," ujar Arif.

Polri dan polda, lanjut Arif, juga menyiapkan pengamanan terhadap keluarga capres dan cawapres di mana pun mereka berada.

"Kalau untuk keluarga nanti akan ada polda (yang mengamankan). Misalnya, kalau Pak Hatta Polda Sumsel, Pak Joko Widodo Polda Jateng, Pak Jusuf Kalla Polda Sulsel, Pak Prabowo mungkin oleh Polda Jabar," jelas Arif.

Polri mengucurkan dana Rp 400 miliar untuk pengamanan pelaksanaan pilpres 2014. Anggaran tersebut meliputi pengamanan hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan presiden dan wakil presiden pada Agustus 2014.

Menurut Arif, anggaran pengamanan pelaksanaan pemilu sejak pileg hingga pilpres mencapai Rp 1,6 triliun. Dengan rincian, Rp 1 triliun disiapkan oleh negara melalui kemenkeu. Kemudian Rp 600 miliar dari realokasi anggaran di Polri.

"Untuk pileg kemarin anggaran terpakai mendekati Rp 1 triliun. Untuk pilpres, kalau satu putaran itu kira-kira akan menghabiskan Rp 300-Rp 400 miliar. Jadi bisa hemat sekitar Rp 200-300 miliar," kata dia.

Namun, kata dia, dana pengamanan pilpres bisa saja bertambah. Lantaran pada saat alokasi awal, diperkirakan kampanye pilpres hanya berlangsung 21 hari. Namun, setelah berkoordinasi dengan KPU, disebutkan kampanye akan berlangsung selama 30 hari. Dari 4 Juni hingga 5 Juli 2014.

"Kemarin estimasinya kampanye 21 hari, sekarang 30 hari. Ada penambahan juga (anggarannya), nanti Kamis ada revisi anggaran," jelas Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement