Kamis 22 May 2014 10:19 WIB

Anggaran Pengamanan Pilpres Satu Putaran Rp 400 Miliar

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Sejumlah Polisi anti huru hara terlibat bentrok dengan demonstran ketika digelar simulasi operasi mantap brata pengamanan pemilu 2014 di Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (20/2).
Foto: antara
Sejumlah Polisi anti huru hara terlibat bentrok dengan demonstran ketika digelar simulasi operasi mantap brata pengamanan pemilu 2014 di Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Polri mengucurkan dana Rp 400 miliar untuk pengamanan pelaksanaan pilpres 2014. Anggaran tersebut meliputi pengamanan hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan presiden dan wakil presiden pada Agustus 2014.

Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Arif Wachjunadi mengatakan, anggaran pengamanan pelaksanaan pemilu sejak pileg hingga pilpres mencapai Rp 1,6 triliun. Dengan rincian, Rp 1 triliun disiapkan oleh negara melalui kemenkeu. Sementara Rp 600 miliar dari re-alokasi anggaran di Polri.

"Untuk pileg kemarin anggaran terpakai mendekati Rp 1 triliun. Untuk pilpres, kalau satu putaran itu kira-kira akan menghabiskan Rp 300-Rp 400 miliar, jadi bisa hemat sekitar Rp 200-300 miliar," kata Arif dalam diskusi yang diadakan Bawaslu, di Lembang, Jawa Barat, Kamis (22/5).

Namun, katanya, dana pengamanan pilpres bisa saja bertambah. Lantaran pada saat alokasi awal, diperkirakan kampanye pilpres hanya berlangsung 21 hari. Namun, setelah berkoordinasi dengan KPU, disebutkan kampanye akan berlangsung selama 30 hari. Dari 4 Juni hingga 5 Juli 2014.

"Kemarin estimasinya kampanye 21 hari, sekarang 30 hari. Ada penambahan juga (anggarannya), nanti Kamis ada revisi anggaran," jelas Arif.

Nilai anggaran yang cukup besar tersebut, menurut Arif, sesuai dengan beban kerja personil kepolisian. Mereka akan mengawal setiap tahapan pilpres mulai dari pendaftaran kandidat capres dan cawapres, pelaksanaan kampanye, distribusi logistik, pemungutan suara, hingga pengawalan terhadap semua kegiatan keluarganya. 

Untuk melakukan pengamanan pilpres, Polri menurunkan 253.035 personil di seluruh Indonesia. Khusus untuk pengawalan capres dan cawapres dibentuk Satgas Lima. Yang terdiri dari 630 personil dengan manuver kegiatan di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

"Nanti kalau capres dan cawapres berangkan ke Medan. Nah dari Jakarta ada yang kawal delapan orang untuk satu individu. Itu terus-menerus, nanti di daerah tujuan dapat pengawalan tambahan lagi dari kepolisian daerah setempat," ungkap Arif.

Menurutnya, pola Pengamanan tiap capres dan tiap cawapres akan disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan kebutuhan. Diterjunkan tiga personil sebagai tim pendahuluan, terdiri dari fungsi intelijen, Pamobvit, dan supir.

Setiap kegiatan capres dan cawapres, akan dikawal di depan oleh empat personil dengan roda empat, dan dikawal di belakang oleh dua personil. Mereka juga mendapatkan pengawalan pribadi empat orang dari Brimob. Lalu ajudan sebanyak empat orang. Tim Pammatan sebanyak lima orang dari fungsi Brimob. Kemudian tim kesehatan sebanyak tiga orang dari fungsi Brimob.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement