Rabu 21 May 2014 18:37 WIB

SMAN 9 Bandung 'Barter' Surat Kelulusan dengan Pakaian Seragam

Rep: c61/ Red: Asep K Nur Zaman
Suasana penukaran surat kelulusan dengan seragam sekolah di SMAN 9 Bandung
Foto: http://sman9bdg.sch.id
Suasana penukaran surat kelulusan dengan seragam sekolah di SMAN 9 Bandung

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -– Sebanyak 394 murid yang baru lulus Ujian Nasional (UN) diwajibkan 'membarter' seragam sekolahnya untuk mendapatkan surat kelulusan. Inilah jurus yang dilakukan SMA Negeri 9 Bandung, Jawa Barat, untuk menghindari perayaan kelulusan yang mubajir dan hura-hura.

Mereka pun tidak merayakan kelulusan dengan ritual corat-coret baju seragam sekolah yang tak akan dipakai lagi. Sedekah baju seragam ini selain untuk menghindari perayaan kelulusan dengan hal yang negatif, sekolah yang terletak di Jalan LMU Suparmin, juga mengajarkan para siswa untuk berbagi.

Selanjutnya, seragam siswa diserahkan ke Panti Asuhan Al-Albar, Kota Bandung, “Kegiatan ini dibuat agar pelampiasan kebahagianya tidak bersifat negatif, makanya diakamodasi seperti ini,” ujar Kepala SMAN 9 BAndung, Warya Zakarilya, Rabu (21/5). 

Bahkan, menurut Warya, para murid juga menyumbangkan pakaian lainnya yang masih layak. "Tidak menutup kemungkinan program itu akan menjadi agenda tahunan," katanya.

Warya menegaskan acara perayaan yang negatif, seperti corat-coret seragam dan konvai dilarang keras di sekolahnya. "Kelulusan merupakan suatu nikmat dari Allah Swt, sehingga harus disyukuri dengan tindakan yang terpuji. Jika hal ini bisa diimplementasikan dengan benar, maka kelulusan akan sangat berarti," tuturnya.

Mengenai hasil UN sendiri, Warya mengungkapkan seluruh murid akhir SMAN 9 lulus. ''Maka sudah seharusnya mereka bersyukur atas kelulusannya dengan beramal," imbuhnya. 

Program amal tersebut disambut antusias oleh murid akhir SMAN 9. Indah Prahitna misalnya, mengaku sangat senang bisa membantu panti asuhan, walaupun hanya bisa menyumbang tiga helai pakaiannya. 

“Saya sangat senang sekali, kelulusan saya, lebih bermakna dengan beramal, daripada hura-hura,” kata Indah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement