Selasa 20 May 2014 17:18 WIB

Ini Penjelasan Wiranto Tentang Mundurnya Hary Tanoe dari Hanura

Wiranto (Kanan)- Hary Tanoesoedibjo (kiri)
Foto: republika/tahta aidillah
Wiranto (Kanan)- Hary Tanoesoedibjo (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —- Ketua Umum DPP Partai Hanura, Dr Wiranto, memberikan keterangan usai bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo, di Jakarta, Selasa (20/5). Pertemuan dengan Hary Tanoe itu dilakukan sebelum Wiranto bertemu dengan cawapres Jusuf Kalla di Hotel Luwansa, Jakarta.

Dalam siaran persnya kepada ROL, Wiranto menyatakan, Hary Tanoe mempunyai posisi yang sangat berbeda antara beliau sebagai entrepreneur (pengusaha) di satu sisi dan sebagai ketua dewan pertimbangan Partai Hanura. Sebagai pengusaha,  katanya, pemilik MNC Grup itu memiliki banyak sahabat. "Para sahabat itu sering bertemu Pak Hary Tanoe dan kemudian meminta dukungan dalam pencapresan ini, yaitu Pak Joko Widodo dan Pak Prabowo Subianto," ujarnya.

Karena hubungan yang sangat baik, katanya,  Hary Tanoe menyanggupi terhadap keduanya untuk dapat memberikan bantuan dalam rangka melaksanakan misi politik yang diemban keduanya. Namun, sebagai bagian Partai Hanura yang telah memberikan komitmen penuh untuk medukung salah satu kontestan, yakni Joko Widodo dan Jusuf Kalla. "Sementara Hary Tanoe juga sebagai bagian dari Partai Hanura, tentunya dukungan terhadap dua capres tersebut tak mungkin dilakukan karena itu akan merusak reputasi Partai Hanura."

Oleh sebab itu, melalui pembicaraan yang intens, elegan, sangat terhormat, dan memahami betul etika politik, disepakati Hary Tanoe mengundurkan diri dari kegiatan politik Partai Hanura. "Dengan demikian maka kewajiban untuk membantu para sahabat -- sebagai seorang pengusaha—yang memang banyak sahabat tersebut dapat dilaksanakan dan sama sekali terlepas dari keterkaitan dengan Partai Hanura dan posisinya sebagai bagian dari Partai Hanura. Ini sekaligus untuk menepis berita miring yang tak dapat dipertangungjawabkan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement