Rabu 14 May 2014 23:48 WIB

Caleg Perempuan Terpilih Diminta Buktikan Kualitas

Dukungan untuk caleg perempuan
Foto: www.antaranews.com
Dukungan untuk caleg perempuan

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Akademisi Universitas Tadulako (Untad) Palu Irwan Waris mengatakan perempuan yang telah terpilih menjadi anggota DPRD Sulawesi Tengah harus membuktikan kualitasnya. Sehingga tidak mengecewakan rakyat yang memilih.

Irwan mengatakan, perempuan yang menjadi anggota legislatif harus lebih berjuang untuk kepentingan kaum hawa dan anak. Karena mereka lebih memahami hal itu.

Saat ini, dari 45 anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah terpilih terdapat tujuh perempuan yang berasal dari sejumlah daerah.

Yaitu Vera Rompas Mastura (Golkar), Habsa Yanti Ponulele (Partai Nasdem), Zalzulmida A Djanggola (Partai Gerindra), Nurbaya Dunggio (PKS),Sri Indraningsih Lalusu (PDI Perjuangan), Sri Atun (PKS), dan Sitti Halima Ladoali (Hanura).

Menurut Irwan, sedikitnya perempuan yang terpilih menjadi legislator di DPRD Sulawesi Tengah karena masyarakat sudah bisa menilai kemampuan para caleg yang akan bertarung.

Selain itu, para anggota legislatif petahana juga sudah mendapat nilai masing-masing di mata masyarakat.

"Jadi, masyarakat sudah cerdas. Mereka menghukum para anggota dewan yang kerjanya tidak maksimal dengan cara tidak memilihnya lagi," kata Irwan.

Dia berharap kaum pria yang berada di legislatif juga mendukung rekan perempuan di DPRD Sulawesi Tengah agar kinerjanya maksimal.

Pada periode 2009-2014, terdapat delapan perempuan di DPRD Sulawesi Tengah. Sementara pada saat ini hanya tiga petahana yang terpilih lagi. Yakni Vera R Mastura, Sri Indraningsih Lalusu dan Siti Halima Ladoali.

Menurut Irwan, partai politik hanya mengambil perempuan untuk memenuhi kuota 30 persen keterwakilan yang diajukan ke Komisi Pemilihan Umum.

"Sebaiknya, parpol siapkan kader sejak awal, bukan hanya asal comot sehingga menghasilkan caleg berkualitas," katanya.

Kader itu, menurut dia, dibentuk dari orang berkualitas di lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan atau mahasiswa.

"Banyak perempuan potensial, dan itu harus dibina partai politik sejak awal, dan selanjutnya bisa menjadi anggota legislatif atau kepala daerah," katanya

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement