Rabu 14 May 2014 20:14 WIB

Untuk Amankan Pilpres, TNI Akan Tambah Personel

 Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan pengarahan kepada personel TNI pada apel pemadaman kebakaran hutan Riau di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (15/3). (Antara/Wahyu Putro)
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan pengarahan kepada personel TNI pada apel pemadaman kebakaran hutan Riau di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (15/3). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengungkapkan, pengamanan pelaksanaan pilpres 9 Juli akan lebih berat ketimbang pileg. Karenanya, jumlah personel TNI akan ditambah.

"Ya, pasti ada penambahan personel. Kita akan sesuaikan. Karena menurut pandangan saya, pengamanan sekarang agak lebih berat. Kita akan sesuaikan dengan kebutuhan lapangan," katanya di Jawa Barat, Rabu (14/5).

Menurut dia, potensi gesekan capres semakin besar. Karena tensi persaingan semakin meningkat jika dibandingkan dengan pileg lalu.

Meski begitu, katanya, TNI sudah mengantisipasi segala gesekan yang muncul di lapangan. Karena itu, ia bakal melakukan evaluasi sistem guna menyesuaikan beban pengamanan.

Dengan antisipasi itu, ia berharap, tidak ada satu kejadian kerusuhan selama masa kampanye. "Kemarin (pileg) cair sekarang mulai ada kristalisasi kubu A dan kubu B, kemungkinan ada gesekan," tutur mantan wakil gubernur Lemhannas itu.

Di tempat yang sama, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi mengatakan, Kodam III Siliwangi akan mengerahkan sekitar 7.200 personel yang diperbantukan untuk Polda Jabar dalam mengamankan pilpres.

"Di Kodam III ada 7.200 personel yang siap diperbantukan ke Polda Jabar. Yang cadangan ada sekitar 7.000 personel. Tak ada bantuan dari pusat," tuturnya.

Kendati sudah menyiapkan pasukan pengamanan pilpres, namun ia berharap pelaksanaan pilpres nanti berjalan dengan aman dan lancar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement