Rabu 14 May 2014 07:00 WIB

Jangan Terlalu Banyak Gunakan Sabun Antibakteri (1)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Sabun batangan (ilustrasi).
Foto: wkp.maluke.com
Sabun batangan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua pasti selalu menyediakan sabun antibakteri di rumah. Khususnya sabun untuk pembunuh kuman tangan. Anak-anak biasanya diajarkan untuk langsung pergi ke wastafel dan mencuci tangan sebelum melakukan apapun.

Sabun antibakteri memang bermanfaat membunuh bakteri. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa terlalu banyak menggunakan sabun antibakteri akan memberikan efek samping baru yang tak diinginkan. 

Apa saja itu? Berikut pemaparannya dilansir dari Easy Good Health, Senin (12/5).

1. Munculnya bakteri baru dan menyebabkan alergi baru

Efek steril yang dihasilkan oleh sabun antibakteri menyebabkan munculnya strain baru bakteri yang tampaknya resisten terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam sabun. 

Penyebabnya adalah Anda menggunakan sabun yang sama secara berulang dan dalam jangka waktu yang lama, sedangkan sabun antibakteri itu diproduksi untuk membunuh bakteri tertentu. Akibatnya, bakteri tersebut menjadi kebal terhadap antibiotik dalam sabun dan kemudian menjadi bakteri strain baru.

Sebagai contoh, banyak sabun antibakteri di pasaran mengandung bahan populer disebut Triclosan yang dikenal bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Terlalu sering menggunakan sabun antibakteri yang mengandung Triclosan menyebabkan terciptanya apa yang disebut 'super bug,' yaitu kuman yang jauh lebih kuat dibandingkan kuman lainnya.

Versi baru kuman ini lebih sulit disingkirkan dan akan terus bersarang di tangan Anda. Mereka memiliki kapasitas untuk bermutasi dan beradaptasi selama periode tertentu. S. auerus adalah satu contoh jenis bakteri yang berbahaya yang berkembang dari resistensi Triclosan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement