Selasa 13 May 2014 22:13 WIB

Suryadharma Ali Ajak SBY Usung Prabowo Subianto Jadi Capres

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Maman Sudiaman
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suryadharma Ali mengajak Ketua Umum Partai Demokrat,Susilo Bambang Yudhoyono untuk ikut bergabung bersama dalam satu koalisi dan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Jika SBY dan Partai Demokrat bergabung, maka pemerintahan yang saat ini sudah berjalan baik dapat dilanjutkan.

“Tapi tentunya itu semua berpulang pada SBY sendiri dimana tentunya beliau punya perhitungan tersendiri dalam melangkah. Kalau menurut saya koalisi saat ini bisa dilanjutkan karena ada PAN, PPP, PKS, dan ditambah oleh PD.PKB akan digantikan oleh Partai Gerinda yang akan menjadi pimpinan koalisi,” ujar Suryadharma di Jakarta, Selasa (13/5).

Suryadharma menegaskan, bergabungnya PPP ke Prabowo dan Partai Gerindra tidak boleh diartikan bahwa PPP melupakan SBY yang menjadi pimpinan koalisi dalam 10 tahun terakhir. “Kita tidak meninggalkan SBY. Komitmen kita tetap mensukseskan koalisi yang terbangun sampai akhir atau tahun 2014. Percaya kalau SBY masih bisa mencalonkan diri lagi, kita tetap akan bersama.Kita taat aturan,” tegasnya.

Menurutnya, keputusan PPP berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada pemilihan presiden Juli mendatang meupakan bagian untuk merancang pemerintahan paska SBY-Boediono.”Saat ini kita sedang merancang pemerintahan paska SBY, maka ada pilihan baru," ujar Suryadharma.

Dia juga membantah bahwa keputusan PPP merapat ke Prabowo sebagai bagian dari strategi SBY yang mengarahkan PPP. PPP memutuskan karena kami pikir Prabowo adalah yang terbaik termasuk jika melihat dari aspek agama karena Prabowo adalah sosok yang sangat nasionalis sekaligus religius.Suryadharma mengaku sampai saat ini belum ada komunikasi dengan SBY terkait pilihan atau putusan PPP untuk bergabung dengan Partai Gerindra.

”Pak SBY adalah orang yang sangat demokratis. Keputasan kami untuk berbagung murni karena pertimbangan sosok Prabowo yang nasionalis dan religus dan selalu proporsional. Jadi tidak ada arahan dari SBY seperti permintaan kepada PPP untuk menunda pilihan koalisi misalnya, apalagi kalau diarahkan untuk tidak memilih kesana atau kesini Kami memutuskan itu juga alot kok, terbukti dengan skorsing rapat partai terlama di dunia sampai akhirnya kami bulat mendukung Prabowo,” tambah mentri agama ini lagi.

Sebelumnya, PPP melalui forum rapat pimpinan nasional II akhirnya memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden 2014. Keputusan ini diambil setelah melalui perdebatan dan diwarnai skorsing selama hampir 27 jam.Sebelumnya Surya juga sempat ingin dilengserkan karena keputusanya yang dianggap melanggar AD/ART partai dalam mengumumkan koalisi dengan Partai Gerindra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement