Kamis 08 May 2014 22:42 WIB

Diperlukan Penanganan TBC dengan Standar Internasional

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hazliansyah
Penyakit TBC (ilustrasi).
Foto: gsahs.nsw.gov.au
Penyakit TBC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Global Fun dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI menggelar acara Sosialisasi International Standard For Tuberculosis (ISTC) di Balaikota Depok, Kamis (8/5).

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua IDI dr. Sukwanto Gamalyono serta 30 peserta yang berprofesi sebagai dokter swasta di Kota Depok.

''Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta pelatihan kepada dokter muda maupun yang sudah profesional dengan harapan bahwa peserta dapat memberikan pengobatan kepada pasien dengan Standard Internasional,'' ujar Ketua Panitia dr Rahmi Pudiastuti.

Sebelum mendapatkan materi, lanjutnya, peserta diberikan soal pretest untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan peserta mengenai TBC. Sasarannya adalah klinik-klinik swasta di Kota Depok yang menerima pasien TBC, bekerjasama dengan Dinkes.

''Dinkes juga berperan aktif dalam pemberantasan TBC karena pasien harus mengikuti prosedur seperti memeriksakan diri ke klinik, memberikan diagnosa, klinik laporan ke Dinkes baru dropping obat lalu obat tersebut diberikan ke klinik kembali,'' jelas Ketua IDI dr. Sukwanto Gamalyono.

Kegiatan ini sangat bermanfaat, mengingat TBC di Indonesia masih tinggi jumlahnya. Di Depok sendiri masih ada beberapa kecamatan yang menjadi kantong TB yang pencapaiannya rendah.

''Kami berharap mudah-mudahan dengan adanya sosialisasi ini tercipta kolaborasi antara klinik dengan pelayanan kesehatan yang dimiliki pemerintah maupun swasta,'' harap dr. Sukwanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement