Selasa 06 May 2014 15:34 WIB

Jalan Menuju Perkawinan Bahagia (1)

Pasangan suami istri
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Pasangan suami istri

REPUBLIKA.CO.ID, Pernikahan yang mulus dan sukses sempurna mungkin tak pernah ada. Tapi, jalan menuju itu sangat terbuka lebar.

Persoalannya juga bukan karena Anda tak menemukan orang yang benar-benar sesuai bagi Anda. Pernikahan akan sukses jika Anda berdua memiliki komitmen mau berusaha untuk itu. Itu sebabnya disebutkan bahwa menikah itu sebagian daripada iman.

Sr Muntaqima Abdur-Rashid, konsultan pernikahan, memberikan tips yang sebagian besar berasal dari 'sekolah pernikahannya selama 14 tahun'.

1. Tetap menjaga penampilan fisik

Tak ada seorang pun yang sempurna sadar akan hal ini kecuali Rasulullah. Sunahnya dengan tajam merefleksikan tentang kebersihan diri dan penampilan yang baik. Dia senantiasa menjaga kekuatan dan kesehatan dirinya. Tak banyak dipungkiri aspek pertama yang membuat pasangan tertarik adalah penampilan Anda. Jadi, jangan berpikir bahwa penampilan adalah persoalan sederhana sebab begitu Anda menikah bukan berarti semuanya selesai.

Anda tak dapat menyembunyikan persoalan berat badan di bawah pakaian. Sebab, pasangan Anda tetap akan tahu. Sadarlah, bahwa Anda hidup di dalam masyarakat yang secuek-cueknya akan tetap memperhatikan persoalan penampilan fisik. Tapi, jangan juga Anda lantas mengobsesikan diri dengan memiliki tubuh seperti Raquel Welch atau Arnold Schwarzenegger. Ajaklah pasangan untuk olah raga bersama, seperti jogging, fitnes, berenang, dan lainnya.

Rawatlah fisik dengan tetap menjaga kebersihan, kerapian, dan keserasian sepanjang waktu. Jangan hanya ketika akan pergi pesta atau ke luar rumah saja. Di rumah pun Anda tetap bisa berpenampilan menarik dengan menyesuaikan kegiatan di rumah meski tanpa dandanan penuh. Jangan biarkan diri Anda 'berantakan' walau hanya seharian di rumah.

2. Konsisten dengan peraturan yang dibuat, tapi jangan terjebak dalam peraturan

Bersikaplah kontekstual. Misalnya, dalam merawat anak, ibu mendapat kewajiban yang lebih besar daripada ayah. Namun, karenanya dalam segala-galanya kemudian tak menjadi prioritas, kecuali merawat anak. Untuk suatu kondisi bisa saja ayah menggantikan peran ibu dalam merawat anak. Begitu juga dengan kesepakatan tentang istri yang tak perlu bekerja karena mengurus anak. Tapi, jika dalam perjalanan pernikahan terjadi kesulitan ekonomi, kesepakatan itu mungkin bisa dibicarakan kembali apakah istri ikut mencari uang atau tidak.

3. Temanilah pasangan Anda

Tunjukkan antusias pada kesenangan, kegiatan atau hobi pasangan Anda. Setidaknya Anda mencoba memahami kesenangannya itu, jangan langsung membuat benteng pertahanan untuk menolak. Idealnya, Anda selalu terlibat dan menemaninya melakukan kegiatannya itu. Hal ini akan dirasakan pasangan sebagai bentuk dukungan yang nyata baginya.

4. Aktif dalam kegiatan agama

Hal ini akan memperkuat komitmen Anda pada Tuhan dan menggali kesabaran serta pemahaman dalam menjalani kehidupan pernikahan. Menggelar pengajian di rumah atau bergabung dalam kelompok pengajian bersama dapat mendorong gairah beragama dalam keluarga. Kegiatan ini secara tak langsung dapat mempengaruhi kualitas pernikahan Anda dengan semakin luas  interaksi pergaulan Anda.

5. Mengakui kesalahan diri dan jika pasangan yang bersalah hadapi dengan sikap pemaaf serta lembut

Rasa jengkel, cemburu, dan marah adalah bumbu pernikahan, bahkan menjadi cara lain untuk lebih mengenal karakter dan keinginan pasangan. Segera minta maaf jika melakukan kesalahan dan tetap bersikap lemah lembut. Cobalah mendalamkan rasa pengertian jika pasangan melakukan kesalahan, jangan selalu mengungkit-ungkitnya. Diskusikan keberatan dan keinginan Anda, serta beri motivasi pada pasangan untuk tetap berada dalam komitmen bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement