REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah mundur sebagai anggota Komisi II DPR sekaligus kader Partai Hanura pada tahun lalu, Akbar Faizal akan kembali ke Senayan. Kali ini, inisiator Tim Pengawas Kasus Century itu melaju ke DPR sebagai caleg dari Partai Nasdem dari Dapil Sulawesi Selatan II.
Akbar mengisi satu kursi yag diperoleh Partai Nasdem, dari sembilan kursi yang dialokasikan untuk Dapil Sulsel II. Saat mencalonkan diri pada pemilu 2009 lewat Partai Hanura, Akbar juga maju di dapil yang meliputi Kabupaten Sinjai, Bone, Maros, Bulukumba, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare itu.
Sebelum berkarir di Hanura, Akbar terlibat aktif di Partai Demokrat. Pada partai berlambang bintang mercy itu, Akbar ikut membidani Pemuda Partai Demokrat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (5/5) malam telah mengesahkan rekapitulasi suara DPR dari Dapil Sulses II. Perolehan suara terbesar diraih Partai Golkar dengan 373.964 suara. Kemudian Gerindra (271.072 suara), Partai Demokrat (180.747), PPP (137.320), PAN (135.876), PDIP (112.263). Kemudian Partai Nasdem (113.286), PKS (107.095), Hanura (90.172), PKB (70.266), PBB (22.683), dan PKPI (9.171).
Suara sah parpol yang diprediksi lolos ambang batas parlemen (tanpa PBB dan PKPI) sebanyak 1.592.061. Sehingga harga Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) setelah dibagi sembilan kursi menjadi 176.895.7.
Hanya Partai Golkar, Gerindra, dan Partai Demokrat yang suaranya menyentuh BPP. Partai Golkar mendapatkan dua kursi, sementara Gerindra dan Demokrat masing-masing satu kursi.
Sisa lima kursi dibagi pada penghitungan tahap kedua. Berdasarkan sisa suara terbanyak, PPP, PAN, PDIP, Nasdem, dan Hanura masing-masing memperoleh satu kursi.
Selain Akbar Faizal, caleg yang mendapatkan kursi dari Dapil Sulsel II adalah, Andi Rio Idris Padjalangi dan Syamsul Bahri dari Partai Golkar. Lalu Andi Irwan Darmawan dari Geirindra, Muhammad Nasyit dari Demokrat, Andi Muhammad halib dari PPP. Kemudian Andi Taufan Tiro ari PAN, Samsu Niang dari PDIP, dan Andi Akmal Pasluddin dari PKS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
