Jumat 02 May 2014 18:31 WIB

Kampus Diminta Bisa Jadi Lembaga Pelatihan Kerja

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Muhammad Hafil
Sarjana. Ilustrasi
Foto: ssu-usa.org
Sarjana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampus diminta meningkatkan peranannya dalam mengurangi pengangguran intelektual. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan pemerintah mendorong para akademisi perguruan tinggi di seluruh Indonesia agar dapat menghasilkan lulusan pendidikan yang siap menjadi calon tenaga kerja berkualitas untuk memasuki persaingan pasar kerja nasional dan internasional.

Muhaimin megingatkan dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015, perguruan tinggi harus mampu merevitalisasi diri menjadi lembaga pendidikan sekaligus lembaga pelatihan kerja yang diharapkan mampu menyediakan calon-calon tenaga kerja yang siap pakai dan siap dapat bersaing dalam mencari pekerjaan yang layak.

“Perguruan tinggi diharapkan jangan hanya mampu memberikan tanda kelulusan bagi para mahasiswanya yang akibatnya bakal menambah terjadinya pengangguran terdidik saja," ujar Muhaimin, Jumat (2/5).

Perguruan tinggi, kata Muhaimin harus mampu menghasilkan SDM Indonesia yang berkualitas dan siap memasuki pasar kerja secara cepat. Agar para lulusan perguruan tinggi dapat segera diserap oleh pasar kerja, Muhaimin meminta perguruan tinggi agar tak hanya menyiapkan mahasiswanya dengan kemampuan ilmu akademisi pendidikan yang baik namun dituntut memilki keterampilan dan kompetensi kerja serta penguasaan bahasa asing yang memadai.

Ia mengingtkan persaingan dalam memasuki pasar kerja akan bertambah ketat dengan adanya kesepatakan negara-negara ASEAN memasuki AEC 2015.

Oleh karena itu, para lulusan perguruan tinggi harus mampun mengikuti teknologi yang berkembang pesat dan memiliki keterampilan dan kompetensi kerja yang dibutuhkan dunia kerja dan industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement