REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah memberi beberapa catatan untuk Komisi Pemilihan Umum provinsi setempat terkait pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014.
"Beberapa catatan yang kami sampaikan tidak hanya pada persoalan hasil rekapitulasi tapi pada proses Pemilu Legislatif mulai dari pemungutan hingga penghitungan suara," Ketua Bawaslu Jateng Abhan Misbah di Semarang, Jumat (25/4) malam.
Hal tersebut disampaikan Abhan usai rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilu anggota DPR, DPD, DPRD provinsi 2014 tingkat Provinsi Jateng di kantor KPU Jateng yang berlangsung pada 23-25 April 2014.
Lebih lanjut ia menjelaskan, catatan yang diberikan Bawaslu Jateng kepada KPU Jateng selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Legislatif 2014 adalah masih banyak pasien di rumah sakit yang tidak terlayani dengan baik saat pemungutan suara.
"Ke depan harus diperbaiki dan diregulasi bagaimana jangan sampai hak konstitusional masyarakat itu terabaikan," ujarnya.
Catatan lainnya, kata dia, masih banyak petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara di tingkat bawah yang inkonsistensi bisa menentukan sah tidaknya surat suara.
"Selain itu, ada catatan mengenai netralitas dari panitia pemungutan suara di Kabupaten Pati terkait dengan dugaan memanipulasi dan menggelembungkan data perolehan dari caleg," katanya.
Bawaslu Jateng juga memberi catatan pada akses informasi formulir C-1 yang seharusnya sudah bisa ditempelkan di tempat pemungutan suara pada saat pelaksanaan pemungutan suara.
"Kami menemukan beberapa kabupaten terlambat menempelkan C-1, padahal itu bagian dari akses untuk memberikan informasi kepada publik ketika KPU Jateng tidak melakukan hitung cepat," ujar Abhan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
