Rabu 23 Apr 2014 05:10 WIB

Spanyol "Ketakutan" Jelang Piala Dunia, Apa Alasannya?

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Sammy Abdullah
 Pemain Brasil Fred,  usai mencetak gol ketiga ke gawang tim Spanyol yang dikawal kiper Iker Casillas dalam pertandingan sepak bola final Piala Konfederasi di stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil,Ahad (30/6).(AP/Natacha Pisarenko)
Pemain Brasil Fred, usai mencetak gol ketiga ke gawang tim Spanyol yang dikawal kiper Iker Casillas dalam pertandingan sepak bola final Piala Konfederasi di stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil,Ahad (30/6).(AP/Natacha Pisarenko)

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Adanya evolusi tiki-taka menandakan timnas Spanyol sedang waspada menghadapi Piala Dunia 2014. Maklum, seusai mempertahankan titel Piala Eropa, Spanyol justru kehilangan magisnya saat melakoni babak kualifikasi Piala Dunia, terutama jika menilik torehan gol.

Para penggawa La Furia Roja hanya mampu mencetak 14 gol dari delapan laga babak kualifikasi, menempati posisi ke-25 dari segi produktivitas di antara negara Eropa.

Kini, antitesis tiki-taka sudah bertebaran. Ada determinasi Jerman ataupun gaya serangan balik Italia. Namun, ancaman paling berbahaya buat tiki-taka Spanyol adalah gaya permainan cantik yang selama ini menjadi identitas tim tuan rumah, Brasil.

Jogo Bonito atau terjemahan bebasnya berarti ''permainan indah'' diharapkan bisa menjadi jawaban yang disediakan oleh wakil Amerika Selatan dalam menghadapi inovasi tiki-taka. Optimisme soal kejayaan Jogo Bonito di tanah kelahirannya pun sepertinya terlihat pada ajang pemanasan Piala Dunia 2014, Piala Konfederasi 2013. Pada partai puncak Piala Konfederasi 2013, Brasil mampu menghancurleburkan tiki-taka Spanyol dengan kemenangan besar 3-0.

Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolarimengaku optimis melahap Spanyol.  Sekalipun Brasil banyak diiisi pemain muda, eks pelatih yang sukses memenangkan Piala Dunia 2002 yakin pemainnya bisa mengimbangi Xavi Hernandez cs.

''Tim ini jauh lebih muda dari yang saya miliki di Piala Dunia 2002, tapi tidak memiliki banyak pengalaman. Kendati begitu, tim ini memiliki dinamika yang berbeda dan tipe permainan yang berbeda dengan tim pada 2002. Dinamika yang dimiliki tim inilah yang sangat dibutuhkan di sepak bola modern saat ini,'' tutur Scolari seperti dikutip AP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement