REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Mantan Bupati Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, KH Kholilurrahman memprotes pengusiran saksi rekapitulasi hasil perolehan suara tingkat kabupaten yang digelar di gedung PKPN Pamekasan.
KH Kholilurrahman yang juga calon legislatif untuk DPR RI ini memprotes kebijakan penyelenggara pemilu mengeluarkan saksinya dari ruang rekapitulasi hanya karena memprotes data perbedaan data hasil perolehan suara menilai, kebijakan itu sangat tidak adil.
Sebab, menurut dia, protes yang disampaikan saksi, bukan tanpa dasar, akan tetapi berdasarkan temuan di lapangan. Bahkan kata KH Kholilurrahman, dirinya menemukan menemukan sebanyak 827 dukungan suaranya hilang di Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.
"Saya minta saksi saya tetap diperkenankan ada disini, karena saksi partai untuk mencocokkan data hasil perolehan suara di lapangan dengan data yang dibacakan KPU saat ini" kata Kholilurrahman.
Atas desakan itu, Ketua KPU Jatim Eko?Sasmito lalu memperbolehkan saksi PKB tetap berada di dalam ruangan setelah sebelumnya sempat diusir, tanpa alasan yang jelas.
Saksi PKB ini mengaku diusir, karena sempat didorong oleh sejumlah petugas penyelenggara pemilu yang ada di ruang itu.
Selain saksi PKB, saksi lainnya yang juga diusir oleh pimpinan sidang dari KPU Jatim adalah saksi dari Partai Gerindra dengan alasan yang bersangkutan membuat suasanya ricuh karena memprotes hasil perolehan suara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
