Senin 14 Apr 2014 16:03 WIB

Nyoblos Sampai Tiga Kali Bikin Bingung

Pencoblosan Ulang (ilustrasi)
Foto: Antara/Septianda Perdana
Pencoblosan Ulang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Bowo Pribadi/wartawan Republika

Jika ada pemilih yang melaksanakan pencoblosan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 sampai tiga kali, bisa jadi hanya warga Dusun Gogodalem Kulon, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.

Sedikitnya 331 pemilih warga dusun ini harus melaksanakan pencoblosan untuk kali ketiga di TPS Gogodalem 03, Ahad (13/4), menyusul adanya kisruh surat suara dapil lain yang nyasar ke TPS ini, Rabu (9/4) lalu. Sedianya, TPS yang berada di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) III Kabupaten Semarang itu telah melaksanakan pencoblosan ulang, Rabu petang, setelah surat suara DPRD Kabupaten Semarang yang dicoblos warga tercampur surat suara dari Dapil II.

 

Namun, akibat kesalahan administrasi di tingkat kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) setempat, ada sembilan orang warga yang kedapatan mencoblos hingga lebih dari satu kali. Akibatnya, proses pemungutan suara harus kembali diulang untuk kali kedua. Sehingga, nama yang tercantum dalam DPT di TPS ini secara total harus mencoblos sampai tiga kali.

 

“Sebenarnya, malas juga nyoblos harus diulang-ulang sampai tiga kali,” ujar Winda Ayuningsih (19 tahun), salah seorang warga yang dikonfirmasi usai melakukan pencoblosan di TPS Gogodalem 03.

 

Sehingga, ia menjelaskan, pelaksanaan Pileg 2014 di desanya terkesan kurang sungguh- sungguh dan membuat bingung pemilih. “Beruntung pelaksanaan pencoblosan ketiga ini dilaksanakan pada hari libur,” katanya.

 

Hal yang sama diamini oleh Suhadi (65), salah seorang anggota Linmas Desa Gogodalem yang bertugas di TPS tersebut. Menurutnya, baru kali ini proses pemungutan suara harus diulang lagi sampai dua kali. “Seumur-umur baru kali ini nyoblos sampai tiga kali. Sejak saya tercatat sebagai anggota Linmas Gogodalem—tahun 1977—belum pernah dilakukan pengulangan seperti ini,” ujarnya menambahkan.

 

Petugas KPPS di TPS Gogodalem 03, Arif Riyadi, mengatakan, pengulangan pencoblosan ini bermula dari tercampurnya surat suara di TPS itu dengan surat suara dari dapil lain.

 

Karena, ada beberapa calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Semarang yang tak terima. Berdasarkan koordinasi dengan Panwascam dan Panitia Pemilihan Kecamatan Bringin, pencoblosan ini diulang.

 

Hanya saja, pada pencoblosan ulang tersebut ditemukan sembilan orang yang mencoblos lebih dari dua kali. “Sehingga, proses pencoblosan harus kembali diulang pada Ahad ini,” katanya.

 

Ketua KPU Kabupaten Semarang Guntur Suhawan menambahkan, proses pencoblosan ulang di Kabupaten Semarang tak hanya dilaksanakan di TPS Gogodalem 03  saja.

 

Dua TPS di Kecamatan Bringin juga harus melakukan pencoblosan ulang hari ini. Tiap-tiap TPS Bringin 06 dan TPS Sendang 02.

 

Total jumlah DPT yang harus melakukan pencoblosan ulang di tiga TPS tersebut mencapai 1.114 pemilih. Rinciannya, TPS Gogodalem 03 sebanyak 331 pemilih, TPS Sendang 02 sebanyak 337 pemilih, dan TPS Bringin 06 sebanyak 446 pemilih.

 

Permasalahannya sama, bermula dari tercampurnya surat suara dari dapil lain. “Namun TPS Gogodalem 03 memiliki pengecualian, proses pencoblosan ini harus dilakukan sampai tiga kali,” katanya.

 

Sementara itu, meski diulang sampai tiga kali, bukan berarti pelaksanaan pencoblosan ini lantas tak meninggalkan persoalan. Berdasarkan temuan Panwaslu Kabupaten Semarang Agus Riyanto, pelaksanaan pencoblosan ulang di TPS Gogodalem 03 itu juga masih ditemukan ketidaksesuaian formulir C1 (berita acara penghitungan suara).

 

Sebab yang ada ternyata C1 untuk DPR RI. Menurutnya, hal ini rentan memicu persoalan kerawanan. Baik kerawanan konflik horizontal maupun kerawanan sengketa (gugatan).

 

Bahkan rawan kecurangan dalam memuat berita acara hasil pemungutan suara karena formulir yang disediakan ternyata tidak sesuai. “Kami telah merekomendasikan kepada penyelenggara untuk segera menukar formulir C1 DPR RI dengan C1 DPRD Kabupaten Semarang,” ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement