Senin 14 Apr 2014 14:22 WIB

Tahun Ini, Nilai UN Jadi Evaluasi Masuk ke PTN

Rep: Yulianingsih/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Siswa mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Pancasila Semarang, Jateng, Senin (14/4).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Siswa mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Pancasila Semarang, Jateng, Senin (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ainun Naim mengatakan, nilai ujian nasional (UN) tahun ini memiliki bobot yang cukup tinggi. Pasalnya, nilai UN tersebut akan digunakan untuk evaluasi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). 

"Karena itu mengapa tahun ini kita libatkan perguruan tinggi untuk ikut mengawasi agar memastikan hasilnya kredibel dan valid," katanya disela-sela peninjauan pelaksanaan UN di SMA 3 Yogyakarta, Senin (14/4).

Berdasarkan pantauannya, proses pelaksanaan UN di Yogyakarta berjalan lancar. Distribusi soal juga tidak mengalami kelambatan. Karena untuk evaluasi masuk PTN maka kata dia, pengumuman UN tahun ini lebih dipercepat dari tahun lalu. Harapannya, PT tidak lagi menggelar ujian masuk sendiri cukup dengan nilai UN tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY,  Baskara Aji mengatakan, pelaksanaan UN di DIY berjalan cukup lancar. Siswa yang sebelumnya dilaporkan akan mengikuti UN di RS Sardjito membatalkan diri. "Dokter tidak mengizinkan karena kesehatannya tidak memungkinkan sehingga diusulkan ikut UN susulan saja," katanya.

Tahun ini kata dia, sebanyak 46.960 siswa tingkat akhir SMA/MA/SMALB dan SMK di DI Yogyakarta (DIY)mengikuti Ujian Nasional (UN).  Jumlah siswa peserta UN DIY ini terdiri atas  20.167 siswa SMA/MA, 25.289 siswa SMK, 23 siswa SMALB,  29 siswa inklusi dan 1.442 peserta Paket C.

"UN paket C digelar pada hari yang sama tetapi pelaksanaanya sore hari," ujarnya.

Dikatakannya, tahun ini tipe soal dalam satu kelas ada 20. Sehingga tidak ada kesempatan siswa saling mencontek karena setiap tipe soal akan berbeda. Selain itu setiap ruang kelas diawasi oleh dua pengawas dari PT.

"Kalau tahun lalu hanya ada satu pengawas dari PT, maka tahun ini tiap kelas akan diawasi oleh dua sampai tiga pengawas PT," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement