Kamis 10 Apr 2014 15:13 WIB

Suara PKB Melonjak karena NU Solid Mendukung

Rep: m akbar wijaya/ Red: Taufik Rachman
 Capres dari PKB Rhoma Irama bersiap menyanyi di hadapan massa simpatisan PKB dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Capres dari PKB Rhoma Irama bersiap menyanyi di hadapan massa simpatisan PKB dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat politik Indo Barometer, M. Qodari menilai melonjaknya elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lebih disebabkan soliditas Nahdlatul Ulama (NU) mendukung PKB ketimbang pengaruh Rhoma Irama.

Menurut Qodari survei elektabilitas Rhoma Irama tidak terlalu memuaskan. "Tidak ada Rhoma Irama effect karena di survei elektabilitas Rhoma Irama kecil. Yang terjadi adalah NU effect di mana suara NU kumpul kembali ke PKB," kata Qodari saat dihubungi wartawan, Kamis (10/4).

PKB berhasil mengoptimalkan NU sebagai basis elektoral partai. Qodari menyatakan NU adalah ormas yang melahirkan PKB. "Jumlah massa NU itu mencapai lebih 30 persen muslim seluruh Indonesia," ujarnya.

Kepiawaian Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar merangkul tokoh-tokoh nasional juga menjadi daya tarik kemenangan PKB. Muhaimin misalnya berhasil menggandeng Rhoma Irama dan Ahmad Dani dalam kampanye-kampanye PKB. "Puncaknya saat Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj tampil dalam iklan resmi PKB," katanya.

Performa PKB makin signifikan ketika Muhaimin berhasil menggandeng pemilik Lion Air, Rusdi Kirana dan Jusuf Kalla sebagai basis pemberitaan PKB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement