Kamis 10 Apr 2014 02:20 WIB

CSIS:Faktor Jokowi Tak Bikin PDIP Menang Signifikan

GUbernur DKI Joko Widodo bersama isterinya Iriana Joko Widodo (kanan) usai mencoblos di Jakarta, Rabu (9/4).
GUbernur DKI Joko Widodo bersama isterinya Iriana Joko Widodo (kanan) usai mencoblos di Jakarta, Rabu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepopuleran calon presiden PDIP, Joko Widodo, yang sebelumnya diperkirakan akan mendongkrak suara partai di Pemilu Legislatif 2014 tidak terjadi. Demikian kata peneliti senior Center for Strategic and International Studies (CSIS), Phillips J Vermonte, di Jakarta, Rabu.

"Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan CSIS dan Cyrus Network hari ini, PDIP memenangkan Pemilu Legislatif 2014 tapi perolehan suaranya jauh dari perkiraan sejumlah polling yang dilakukan sebelumnya yang menyebut PDIP akan meraih suara signifikan," kata dia dalam konferensi pers setelah proses hitung cepat yang dipusatkan di gedung CSIS di Jakarta Pusat.

Menurut hitung cepat CSIS dan Cyrus Network, PDIP meraih suara tertinggi dengan 19,1 persen, Golkar (14,3 persen), Gerindra (11,9 persen), PKB (9,5 persen), Demokrat (9,4 persen), PAN (7,4 persen), PPP (6,8 persen), PKS (6,8 persen), Nasional Demokrat (6,8 persen), Hanura (5,4 persen), PBB (1,6 persen) dan PKPI (1 persen).

Phillips mengatakan fenomena ini terjadi karena caleg PDIP terlalu mengandalkan efek kepopuleran Jokowi sebagai capres dan kurang mengadakan pendekatan ke konstituennya. Sementara, caleg partai lain berusaha lebih keras untuk memenangkan dukungan publik di daerah pemilihannya masing-masing.

''Bisa dilihat bahwa dalam pemilu legislatif 2014 ini pemilih memisahkan antara loyalitas ke figur capres dan loyalitas terhadap partai,'' katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement