Rabu 09 Apr 2014 21:41 WIB

Kabupaten Yahukimo Gelar Pemilu Susulan 12 April 2014

Rep: Ira Sasmita/ Red: Nidia Zuraya
   Warga melakukan cap jempol usai menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan calon anggota legislatif Pemilu 2014.
Foto: Republika/Musiron
Warga melakukan cap jempol usai menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan calon anggota legislatif Pemilu 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, KPU Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua telah menggelar rapat pleno. Dan memutuskan pemilu susulan di 36 distrik dilakukan Ahad, 12 April 2014 besok.

"KPU Kabupaten Yahukimo sudah rapat pleno, direncanakan pemungutan suara 12 April mendatang," kata Arief, di kantor KPU, Jakarta, Rabu (9/4).

Arief menjelaskan, pemungutan suara di 36 distrik di Kabupaten Yahukimo tertunda. Karena logistik pemilu belum juga selesai terdistribusikan hingga pukul 13.00 ini. Dari total 51 distrik, baru 15 distrik yang melaksanakan pemungutan suara hari ini. Sementara 36 distrik lainnya belum dilakukan pemilu. Terdapat 506 TPS tersebar di 36 distrik tersebut.

Pagi ini, menurut Arief, logistik berhasil dikirim ke 17 distrik. Namun, setelah pukul 10.00 WIT cuaca kembali memburuk. Sehingga pengiriman logistik dengan pesawat tidak bisa dilanjutkan.

Karena kondisi geografis dan daerah pegunungan, serta cuaca ekstrim menyebabkan pesawat pengangkut logistik tidak dapat terbang. Telah dicoba beberapa kali, sekitar dua kali namun pesawat balik lagi karena cuaca sangat ekstrim," jelas Arief.

KPU Kabupaten Yahokimo, menurut Arief, menjadwalkan logistik diberangkatkan dari Wamena dan Dekai. Logistik yang diberangkatkan dari distrik Wamena yakni distrik Ubahak, Heriapini, Ubalihi, Yahuliambut, Musaik, Suru-suru, Obio, Hogio, Nalca, Dirwemna, Kono, Endomen, Talambo, Nipsan, dan distrik Panggema. Sementara 19 titik berangkat dari Dekai diantaranya distrik Sobaham, Ninia, Soba, Kwikma, Holuwon, Lolat, Kambianggema, Hilipuk, Soloikma, Sumo, Kayo, Sela, Korupon, Duram, Kwelamdua, Bomela, Langda, Suntaman, dan Distrik Seralada.

Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, persoalan di daerah Papua memang dilematis. Jika logistik dikirimkan terlalu dini, KPU mengkhawatirkan kondisi keamanannya. Namun jika pengiriman logistik baru dilakukan beberapa hari menjelang pemungutans uara, kondisi krisis seperti saat ini terpaksa harus dihadapi.

"Karena di sana alat transportasinya antar ibu kota provinsi, ibukota kabupaten, antar distrik menggunakan transportasi udara. Dan cuaca di sana tidak menentu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement