REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Rumah Sakit Umum Daerah Jiwa Dadi menyiapkan 800 tempat tidur bagi pasien yang terganggu jiwanya baik karena dampak Pemilu ataupun bukan.
"Kami selalu siap menerima pasien, meskipun secara khusus tidak ada yang disiapkan bagi yang terganggu jiwanya karena Pemilu, karena selama ini bercermin dari lima tahun lalu, pasien yang masuk itu bukan karena korban Pemilu," kata Dirut RSUD Jiwa Dadi drg Ayunsri Harahap disela-sela pencoblosan di TPS 01, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Rabu.
Menurut dia, hingga saat ini pihaknya menangani pasien gangguan jiwa untuk kapasitas 800 tempat tidur dan pasien itu silih berganti, karena hampir setiap hari ada sepuluh pasien yang sembuh dan meninggalkan RSUD.
Dia mengatakan, semua pasien gangguan jiwa yang ditempatkan di bangsal tidak dikenakan biaya, karena menjadi tanggungan dari APBD Sulsel. Hanya ruangan VIP saja yang dibayar oleh keluarga pasien.
"Jadi, masih ada lokasi yang siap menampung pasien pada RSUD yang bangunannya merupakan peninggalan Belanda dengan luas sekitar dua hektare," katanya.
Sementara mengenai fasilitas RSUD Jiwa Dadi, Makassar, dia mengatakan, terdapat UGD Jiwa dan satu-satunya rumah sakit khusus untuk gangguan kejiwaan, sedang dokter ahli terdapat sembilan orang.
Dengan jumlah dokter tadi ditambah ratusan perawat, diakui istri gubernur Sulsel ini, mencukupi rasio jumlah pasien dengan tenaga medis dan paramedis yang ada, begitu pula dengan fasilitas rumah sakit dengan tempat terapinya yang memadai.
"Dengan demikian, setiap saat petugas kami siap menerima pasien yang mengalami gangguan kejiwaan untuk ditangani sesuai dengan prosedur," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
