Selasa 08 Apr 2014 00:01 WIB

Distribusi Logistik Pemilu di Sumsel Belum 100 Persen

Rep: Maspril Aries/ Red: Fernan Rahadi
  Petugas KPUD mempersiapkan logistik Pemilu 2014 untuk didistribusikan ke PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di gudang logistik KPUD Temanggung, Jawa Tengah, Senin (24/3).  (Antara/Anis Efizudin)
Petugas KPUD mempersiapkan logistik Pemilu 2014 untuk didistribusikan ke PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di gudang logistik KPUD Temanggung, Jawa Tengah, Senin (24/3). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Sampai H-2 menjelang pelaksanaan Pemilu 9 April 2014 masih ada persoalan menyangkut logistik di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumatera Selatan (Sumsel).

Anggota KPUD Divisi Logistik Heny Susantih, Senin (7/4) menjelaskan kepada wartawan, distribusi logistik pemilu ke daerah-daerah belum 100 persen terkirim. “Kekurangan logistik sudah terpenuhi hanya saja tinggal distribusi belum secara menyeluruh sampai ke tingkat PPS. Seperti formulir model C dan D tambahan baru selesai cetak dan masih ada di KPUD Sumsel,” katanya.

Menurut Heny untuk kelengkapan logistik pemilu di Sumsel secara keseluruhan dipastikan semua sudah lengkap, hanya pendistribusiannya saja yang belum selesai seluruhnya. “Kita berharap pada H-1 atau Selasa 8 April  semua kekurangan yang terjadi sudah terdistribusikan sampai ke PPS,” ujarnya di Media Center KPUD Sumsel.

Mengenai adanya keluhan kekuarangan surat suara dari beberapa KPUD kabupaten sampai kini sudah terpenuhi. Menurut Heny, terakhir hari Senin  untuk Kabupaten Ogan Ilir terpaksa dikirim menggunakan pesawat terbang mengingat sisa waktu yang tidak memungkinkan lagi jika melalui angkutan darat.

“Pendistribusian surat suara terakhir dilakukan untuk Kabupaten Ogan Ilir sebanyak empat box sudah, tiba tadi pagi tadi dan langsung dijemput oleh anggota KPUD Ogan Ilir. Kita berharap hari ini bisa langsung didistribuskan ke PPS,” katanya.

Hambatan dalam distribusi logisitik pemilu menurut anggota KPUD Sumsel yan tidak sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan terjadi karena beberapa kendala. Heny Susantih memberi contoh, formulir model C dan D merupakan domain KPU RI untuk pengadaannya.

“Namun tertanggal 1 April lalu KPU RI mengirim fax yang berisikan kekurangan formulir model C dan D dibebankan kepada KPUD provinsi. Kita mengakui pendistribusian logistik membuat kita berdebar-debar,” ujarnya.

Sementara itu Ketua KPUD Sumsel Aspahani menjelaskan, dirinya bersama anggota KPUD lainnya pada sisa waktu menjelang 9 April 2014 perhatian tercurah kepada kesiapan logistik. “Ini karena pada waktu yang sudah mepet belum semua logistik terdistribusikan. Untuk masalah distribusi ini KPUD sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengawal pendistribusian logistik sehingga dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Aspahani mengungkapkan, Pangdam II/ Sriwijaya sudah mempersiapkan helikopter TNI jika distribusi logistik pemilu harus dikirim ke daerah yang susah untuk dijangkau dalam waktui segera.

Untuk wilayah Kota Palembang, Ketua KPUD Palembang Abdul Karim Nasution menjelaskan, dalam melakukan distribusi logistik ke PPS tidak lagi melalui PPK.

“Di Palembang pemilu 9 April tetap akan terlaksana walaupun nantinya, masih ada kekurangan formulir atau logistik lainnya. Semua itu bisa kita atasi dengan mengkopi formulir yang kurang jika dimungkinkan. Tetapi Alhamdulillah, semua sudah terpenuhi dan sudah lakukan disitribusi ke PPS,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement