Senin 07 Apr 2014 17:55 WIB

Gerindra: Golput Itu Pengecut

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Simpatisan partai Gerindra mengecat tubuhnya saat menghadiri Hari Jadi partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad (23/3). (Republika/Agung Supriyanto)
Simpatisan partai Gerindra mengecat tubuhnya saat menghadiri Hari Jadi partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad (23/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi menilai golput (golongan putih) sebagai sikap pengecut. Menurutnya rakyat harus berani ambil bagian memilih partai politik atau pemimpin nasional yang bisa mengubah nasib bangsa. 

"Mereka yang tidak memilih dan mencalokan diri itu pengecut," katanya di Jakarta, Senin (7/4).

Prediksi angka golput di pileg 2014 akan mencapai 50 persen dianggap Suhardi sebagai hal yang berbahaya. Dia berharap semua pihak yang tahu apa yang terbaik bagi bangsa Indonesia bisa memanfaatkan hak suaranya. "Jangan lari dari kenyataan. Semoga pemilu kali ini bisa jujur dan adil," katanya.

PBNU juga menghimbau agar masyarakat jangan golput. "NU sudah menginstruksikan warga Nahdliyin jangan golput," kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj.

Said mengatakan, pemilu merupakan agenda nasional yang bertujuan membawa bangsa lebih baik. Jangan sampai agenda mulia yang menelan biaya besar ini gagal mencapai tujuan lantaran publik terlampau apatis.

Sebenarnya, kata dia, sikap apatis publik terhadap pemilu bisa dipahami. Karena apatisme atau pilihan menjadi golput terjadi karena rasa frustasi rakyat terhadap partai politik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement