Senin 07 Apr 2014 15:56 WIB

Logistik Pemilu di Surabaya dan Lumajang Masih Bermasalah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Joko Sadewo
Seorang petugas menata surat suara yang sudah dimasukkan ke dalam sampul dan siap untuk didistribusikan di Gudang Logistik KPU (ilustrasi).
Foto: Antara/Noveradika
Seorang petugas menata surat suara yang sudah dimasukkan ke dalam sampul dan siap untuk didistribusikan di Gudang Logistik KPU (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua hari (H-2) menjelang pemungutan suara pemilihan legislatif (pileg) 2014 yang digelar Rabu (9/4), ternyata logistik surat suara yang digunakan untuk pemilihan umum (pemilu) masih kurang di Kota Surabaya, dan Kabupaten Lumajang, Jatim. Kekurangan surat suara di Kota Surabaya bahkan mencapai hingga sekitar 2.000 surat suara.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Divisi Perencanaan, Keuangan, dan Logistik, Dewita Hayu Shinta mengatakan, pencetakan surat suara sebenarnya sudah dilakukan berdasarkan  pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jatim per 18 Januari 2014.

‘’Mengapa kami menggunakan DPT per 18 Januari 201? alasannya karena pencetakan suara kan membutuhkan proses waktu berbulan-bulan,’’ katanya saat ditemui di kantornya, Senin (7/4).

Dia menyebutkan, surat suara yang rusak atau kurang saat sortir pertama diketahui sebanyak  500 ribu surat suara, dari sekitar 150 juta surat suara yang dibutuhkan. Tetapi, kata Shinta, kekurangan surat suara itu sudah teratasi.

Seiring berjalan waktu, jumlah surat suara untuk pemilu legislatif tersebut ternyata diketahui masih terdapat kekurangan yaitu di Surabaya dan Lumajang.

"Surat suara setelah didistribusi ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), ternyata setelah dihitung ternyata ada kekurangan sekitar 2.000 surat suara untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, dan sejumlah surat suara di Lumajang kurang. Namun kami sudah meminta kekurangan surat suaranya ke KPU dan dalam beberapa jam ke depan akan dipenuhi,’’ ujarnya.

Pihaknya optimistis kekurangan surat suara akan segera dipenuhi. Apalagi, kata Sinta, ada cadangan surat suara sebanyak 2 persen dari total surat suara yang ada yaitu 30.300.000 suara.

Sementara itu Ketua KPU Provinsi Jatim Eko Sasmito mengakui, memang ada masalah kekurangan surat suara di beberapa wilayah di Jatim. ‘’Memang ada persoalan kekurangan surat suara maupun surat suara yang rusak, tetapi kami coba selesaikan."

Tak hanya itu, ternyata masih ada daerah-daerah yang jumlah surat suaranya kurang akibat persoalan distribusi surat suara. Dia menjelaskan,  setelah distribusi dilakukan dan setelah surat suara dihitung ternyata masih ada persoalan logistik yang belum selesai. Meski demikian, pihaknya terus berupaya menyelesaikan masalah itu. Pihaknya juga berupaya melakukan pemutakhiran data DPT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement