Jumat 04 Apr 2014 22:07 WIB

Pengamat: Jokowi Butuh Pendamping Teknokrat

Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bakal Calon Prosiden dari PDIP Jokowi membutuhkan sosok pendamping teknokrat atau yang memiliki kemampuan manajemen ulung sehingga mampu menerjemahkan gagasan besar dalam pekerjaan riil.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Nikolaus Loy.

"Dia perlu memiliki pendamping yang berbeda dari dirinya. Jokowi mungkin ada yang menyebut memiliki tipe "solidarity maker" (merangkul) dalam pemerintahan, tapi kalau wakilnya memiliki tipe sama seperti itu, bisa bubar pemerintahan," kata Loy di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pemasangan antara Jokowi-Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) dalam memimpin DKI Jakarta, dapat menjadi komposisi sosok yang tepat untuk mencari gambaran pendamping Jokowi dalam pencalonannya sebagai presiden.

Ia menilai seperti spekulasi berbagai kalangan, pendamping Jokowi tidak harus dari kalangan militer. Meskipun, di sisi lain militer memang masih diperhitungkan dalam politik praktis di Indonesia.

"Militer memang masih diperhitungkan, misalnya saja saat era pemerintahan Gus Dur, ketika dia mengumumkan keadaan darurat, dia tidak mendapatkan dukungan dari kalangan militer," kata alumni S2 bidang Studi Pembangunan Monash University, Melbourne, Australia ini..

Berbagai pihak yang berpendapat pendamping Jokowi militer, menurut dia, kemungkinan menilai bahwa sosok Jokowi belum mampu mengendalikan militer, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun.

"Namun demikian saya tetap berpendapat, tidak harus dari militer. Tokoh sipil, misalnya seperti Jusuf Kalla, juga memiliki tipe yang tegas meskipun bukan militer," katanya.

Ia mengatakan, sosok yang dibutuhkan capres tipe seperti Jokowi juga harus memiliki pengalaman kuat dalam bidang hubungan luar negeri. Sebab persaingan antarnegara di era globalisasi cukup kuat khususnya di bidang ekonomi.

"Selain berpengalaman dalam hubungan luar negeri, sosok tersebut juga harus memiliki kepiawaian dalam mengendalikan kekuatan politik dalam negeri," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement