Rabu 02 Apr 2014 17:58 WIB

Perlunya Anak Bermain di Luar Ruangan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
.
Foto: Prayogi/Republika
.

REPUBLIKA.CO.ID, Belakangan, anak-anak cenderung lebih banyak bermain di dalam ruangan. Kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor yang ikut memberikan andil, yaitu dengan semakin canggih dan menariknya gadget yang bisa menyihir sangat memu kau buat anak-anak, para remaja, dan orang dewasa untuk duduk diam menikmati gadget-nya.

Banyak pula orang tua yang lebih setuju anandanya bermain di dalam ruangan.

Mereka beralasan, itu lebih aman dari penculikan, bahaya terluka atau cedera, dan bisa lebih terawasi. Di sekolah tertentu pun para guru melarang murid-muridnya bermain di halaman sekolah.

Siswa diminta untuk tetap berada di dalam ruang kelas. Alasannya, agar mudah terawasi.

Padahal, anak juga perlu bermain di luar ruangan. Mengapa? Bermain di luar ruangan merupakan kebutuhan anak usia prasekolah dan SD.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar setiap hari anak bermain bebas selama 60 menit, sebab bermain bebas merupakan bagian yang esensial dari perkembangan fisik, kesehatan mental, dan sosial dari anak.

Anak-anak perlu berlatih. Tubuh mereka perlu bergerak setelah sekian jam duduk diam di dalam kelas yang bisa difasilitasi melalui bermain di luar. Kegiatan bermain di luar ruangan mempunyai ciri yang khas, selain memberi kesempatan agar tubuh aktif bergerak, tubuh menjadi lebih sehat, gerakan tubuh lebih terampil, dan melibatkan lebih dari satu anak. Dengan demikian, kesempatan anak usia SD untuk bersosialisasi semakin terbuka.

Bermain di luar itu penting, apalagi jika dikaitkan dengan tugas perkembangan mereka yang membutuhkan pertemanan. Semua hal ini penting dalam membangun konsep diri yang positif, fondasi life skill anak-anak di masa dewasanya, ketika mereka harus bekerja, berorganisasi, dan berkeluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement