Selasa 01 Apr 2014 20:17 WIB

Tahun 2030, 75 Persen Lulusan SMA Lanjut Kuliah

Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).
Foto: zonaberita.com
Susahnya menjadi sarjana bagi kalangan tak mampu di negeri ini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh mengungkap sejak Indonesia merdeka hingga tahun 2000, baru 13,8 persen anak usia 19-23 tahun yang bisa mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Namun angka itu terus naik hingga di tahun 2013 mencapai angka 29,9 persen.

Kemdikbud berencana melakukan percepatan agar pada tahun 2030, sebanyak 75 persen anak usia 19-23 tahun sudah bisa kuliah. "Untuk percepatan, kita butuh SDM berkualitas. Pendidikan, salah satu indikatornya adalah jenjang pendidikan tertinggi. Kita masih genjot jumlah doktor dan master. Di sini lah peran dana abadi pendidikan," ujar Nuh.

Dana abadi itu disebut Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk program beasiswa magister dan doktor serta beasiswa tesis dan disertasi, program pendanaan riset strategis yang bersifat inovatif dan produktif, juga untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana.

Menurut dia, dana beasiswa dari DPPN disebut sebagai Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI).

"Di dalam BPI ini ada Beasiswa Presiden RI (BPRI), ada beasiswa afirmasi yang khusus untuk anak-anak Bidik Misi, dan Beasiswa Pemerintah Indonesia. Syarat khusus BPRI yaitu sudah diterima di perguruan tinggi 50 terbaik dunia, seperti di Havard dan Oxford University. BPRI ini untuk S2 dan S3 itu," tambahnya.

Bidang studi yang menjadi prioritas Presidential Scholarship, di antaranya teknologi, energi, pangan, ekonomi, hukum, pertahanan, budaya, hubungan internasional, dan ekonomi kreatif.

Pemerintah menargetkan ada 100 orang pelajar Indonesia yang diharapkan bisa memperoleh Beasiswa Presiden RI. Namun, jumlah tersebut tidak akan dibatasi selama pemohon beasiswa berhasil diterima di salah satu dari 50 universitas terbaik dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement