Senin 31 Mar 2014 16:00 WIB

Antibiotik Tak Bisa Mengobati Semua Penyakit

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
obat antibiotik
Foto: corbis
obat antibiotik

REPUBLIKA.CO.ID, Penggunaan antibiotik yang berlebihan akan merugikan, bahkan bisa membahayakan. Semakin sering mengonsumsi antibiotik, seseorang justru akan semakin sering seseorang jatuh sakit.

Vida Parady selaku koordinator Program Smart Use Antibiotic Yayasan Orang Tua Peduli mengatakan, antibiotik tidak dapat mengobati semua penyakit. “Antibiotik bukan obat dewa,” kata dia.

Bila dokter meresepkan antibiotik, pastikan Anda menghabiskan semuanya, bahkan ketika merasa membaik setelah beberapa hari. Hal ini guna mengurangi kemungkinan terjadinya resistensi pada bakteri yang tertinggal di tubuh. Hal yang penting diingat adalah jangan menggunakan antibiotik tanpa resep dokter.

Jika dengan alasan tertentu, Anda memiliki antibiotik yang tersisa dari saat Anda sakit sebelumnya, jangan menggunakannya kecuali dengan izin dokter. Sisa antibiotik belum tentu ber manfaat pada sakit yang Anda derita.

Masyarakat, kata Vida, jangan memaksa dokter memberikan resep antibiotik jika memang tidak memerlukannya atau jika menderita infeksi virus.

Sebaliknya, jika memang diagnosa menunjukkan penyakit yang harus dilawan dengan menggunakan antibiotik, jangan menolak peresepannya. Gunakan dengan tepat sesuai dengan petunjuk dokter.

“Patuhi dosis yang telah diresepkan, baik jumlah obat tiap makan maupun lama nya mengonsumsi obat,” saran Vida dalam diskusi kesehatan bertajuk “Bakteri: Kawan atau Lawan?”, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Selain itu, Vida mengimbau masyarakat yang telah terbuka matanya mengenai penggunaan antibiotik dengan bijak untuk menyebarluaskan informasi ini pada orang-orang terdekat. Dengan semakin banyak yang peduli maka semakin kecil kesempatan superbug berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement