Senin 24 Mar 2014 20:55 WIB

Ditemukan TBC Kebal Obat di Yogya

Rep: Yulianingsih/ Red: Julkifli Marbun
Penyakit TBC (ilustrasi).
Foto: gsahs.nsw.gov.au
Penyakit TBC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Petugas kesehatan Kota Yogyakarta menemukan ada kasus Tuberkulosis (TBC) yang kebal obat. Temuan tersebut baru pertama kali ditemukan sejak pertengahan tahun 2013 lalu.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Yogyakarta, Citraningsih mengatakan setiap tahun pihaknya selalu menemukan kasus TBC di Yogya. Namun TBC kebal obat baru pertama dijumpai.

“Temuan TBC kebal obat ini perlu mendapatkan perhatian sebab tingkat resiko lebih membahayakan dibanding TBC umumnya," katanya, Senin (24/3).

TBC kebal obat ini menurutnya  disebabkan karena penderita TBC tidak patuh menghabiskan dan teratur meminum obat. Sehingga saat penyakit TBC kumat sulit untuk disembuhkan dan resiko penularan lebih tinggi sampai kematian.

Pasien TBC kebal obat ini hanya satu orang dan sedang ditangani di RS Sardjito. Pihaknya belum mengetahui warga tersebut berasal dari mana, sejauh ini Dinkes sudah melakukan antisipasi dan sejumlah persiapan.

Jika ditemukan warga TBC kebal obat meminta pelayanan di Puskesmas untuk itu pihaknya mempesiapkan fasilitas dan tenaga medis atau perawat.

Menurutnya, TBC disebabkan oleh wabah bakteri bernama Mycobacterium tubersulosis. Sedangkan untuk jumlah kasus TBC umum di Yogya pada 2011 sebanyak 71 persen. 2012 sebanyak 86,7 persen, 2013 sebanyak 88,69 persen dari angka kesembuhan harusnya 85 persen. Namun saat ini di Kota Yogya baru mencapai 75 persen.

“Tahun 2014 semoga tidak ada tren peningkatan harapan kami. Kami terus mengupayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tengah masyarakat,”katanya.

Untuk TBC umum penderita hanya patuh untuk meminum obat dan menaati aturan dokter dipastikan akan sembuh. “Kalau sampai TBC kebal obat, pasien harus disuntik selama dua tahun. Karena bakteri yang ada di dalam sudah kebal obat,” katanya.

Berdasarkan data Dinkes,  kasus TBC  terjadi di permukiman padat penduduk seperti Warungbroto Umbulharjo ada 15 kasus, Bumijo 14 kasus, Tegalrejo 14 kasus di tahun 2013.  Selain  menerapkan PHBS, warga juga harus  memperhatikan ruang rumahnya harus terkena sinar matahari.

“Kami sudah memiliki Puskesmas untuk penanganan TBC kebal obat jika RS Sardjito memberikan rujukan kepada pasien ke Puskesmas," katanya

Sementara Kepala Dinkes Kota Yogya Fita Yulia mengatakan pasien penderita TBC akan mendapatkan tali asih dari pemkot berupa uang Rp 500 ribu per orang. Tali asih ini diberikan jika pasien  patuh dalam meminum obat sampai keadaanya sembuh.

Berdasarkan data pada 2012 hingga 2013 sudah ada 100 penderita TBC mendapatkan tali asih karena patuh meminum obat sampai sembuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement