Senin 24 Mar 2014 10:06 WIB

Mengenal Sakit Kepala

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
sakit kepala
Foto: Lee Jin-man/AP
sakit kepala

REPUBLIKA.CO.ID, Hampir setiap orang pernah merasakan sakit kepala. Entah itu di bagian dahi, bagian tengah antara kedua mata, atau di kepala bagian atas maupun bawah. Begitu sakit kepala datang, biasanya orang akan refleks memijat bagian kepala yang sakit. Apakah itu cara yang benar?

Dr Prawira Winata menjelaskan, sakit kepala dibagi menjadi empat golongan terumum. Ada sakit kepala sebelah atau lebih dikenal migrain, sakit kepala klaster, sakit kepala tipe tegang, dan sakit kepala pascatrauma. Tidak ada statistik yang menyatakan sakit kepala mana yang paling sering dialami masyarakat Indonesia.

Prawira memaparkan, sakit kepala dapat terjadi sejak masa kanak-kanak. Sakit kepala merupakan rasa nyeri atau rasa tidak enak di kepala, setempat atau menyeluruh, dan dapat menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah, dan leher.

Mekanisme terjadinya sakit kepala berbeda-beda untuk setiap jenis sakit kepala. Tapi, secara umum ada pemicu timbulnya sakit kepala, yakni pola tidur, faktor emosional terkait stres, penga ruh obat, riwayat keluarga, trauma kepala, adanya penyakit seperti radang selaput otak, hipertensi, serta pola haid.

Sakit kepala perlu diwaspadai bila menunjukkan tanda bahaya. Jangan sepelekan sakit kepala hebat pertama kali yang timbul mendadak. Selain itu, penting juga mewaspadai sakit kepala yang paling berat yang pernah Anda dialami. Jika sakit kepala semakin berat selama beberapa hari atau minggu, Anda juga harus memberi perhatian serius.

Selain itu, sakit kepala yang timbul ketika latihan fisik, batuk, bersin, dan membungkuk perlu diwaspadai. Demikian pula dengan sakit kepala yang diikuti dengan penurunan kesadaran dan sakit kepala yang disertai dengan muntah proyektil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement