Ahad 23 Mar 2014 07:47 WIB

Parpol Islam Kedepankan Kebersamaan

Rep: Erdy Nasrul / Red: Muhammad Hafil
Parpol/ilustrasi
Foto: antara
Parpol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Parpol Islam berupaya untuk tidak berjuang sendiri - sendiri. Masing - masing parpol akan bersama - sama dalam mengusung kepentingan bersama, membangun bangsa dan negara.

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa, menyatakan akan sulit bagi parpol berjalan sendiri - sendiri. Yang paling efektif untuk mengusung kepentingan bersama adalah dengan kebersamaan. "Bentuknya bisa koalisi," jelasnya, di Kendari, Ahad (22/3).

Koalisi yang melibatkan parpol Islam menurutnya sangat bermanfaat untuk mengusung calon presiden. Dasar koalisi adalah keinginan bersama untuk memaksimalkan pembangunan yang sudah berjalan. Hal ini diwujudkan dengan merangkul semua pihak, terutama parpol, untuk berpolitik yang mengarah kepada percepatan pembangunan.

Selain itu, Hatta menilai saat ini, akan lebih baik bila parpol berjalan bersama - sama. Koalisi menjadi keniscayaan untuk menyatukan pandangan dan sikap. Hal ini juga membuat dinamika politik tidak satu warna. Keragaman akan muncul yang menggambarkan Indonesia yang bersatu. "Inilah bhineka tunggal ika," jelasnya.

Ketua DPP PKB, M Hanif Dhakiri, menyatakan persoalan koalisi akan dibicarakan setelah pemilu legislatif. Saat ini PKB sedang fokus memaksimalkan perolehan suara pada pileg 2014. "Koalisi akan kita pertimbangkan nanti," jelasnya.

Kebersamaan dalam perspektifnya adalah merangkul siapapun untuk bekerjasama membangun negeri ini. Hal ini dinilainya akan bermanfaat dalam memaksimalkan pembangunan negeri. Pihaknya berprinsip pada keragaman dan kesatuan NKRI yang menjadi jiwa kebersamaan. Semangat seperti ini akan membuat roda pemerintahan memiliki ruh yang jelas dalam membangun bangsa.

Wasekjen Golkar, TB Ace Hasan Syadzily, menyatakan pada prinsipnya Golkar akan selalu terbuka koalisi dengan partai manapun selagi memiliki kesamaan platform dan visi untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa. "Dengan partai Islampun Golkar masih mungkin untuk menyatukan kesamaan pandangan politik," imbuhnya.

Jadi koalisi, jelas Ace, harus didasarkan pada prinsip dan tujuan kebangsaan. Apa yang akan dicapai dalam memperbaiki bangsa ini. "Ini dasar koalisi," papar Ace. Kebersamaan dalam membangun bangsa bukan sekadar sharing power. Gagasan yang dibangun adalah mewujudkan kesejahteraan bangsa dengan tujuan mendorong efektivitas pemerintahan nanti.

Dia menyatakan etika berkoalisi juga harus dikedepankan. Tetap harus ada rasa saling menghormati dan menghargai pandangan. Hal ini dinilainya sangat penting untuk menciptakan kebersamaan dan keharmonisan dalam menjalankan politik yang membangun negeri ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement