Jumat 21 Mar 2014 16:38 WIB

Capres Lelaki, Cawapres Idealnya Perempuan

Rep: indah wulandari/ Red: Muhammad Hafil
Seminar Pemberdayaan Perempuan di Berau, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Para calon presiden yang didominasi kaum lelaki seharusnya bersedia menggandeng tokoh perempuan sebagai calon wakil presiden untuk menyeimbangkan peran setiap warga negara tanpa membedakan gender.

"Bu Mega sudah memerintahkan Jokowi maju dari PDIP. Dengan demikian semua capres di pilpres nanti laki-laki. Karena itu, mestinya ada wakil perempuan di Pilpres. Posisi wakil presiden saya kira rasional bagi tokoh perempuan," kata aktivis perempuan, Athik Hidayatul Ummah, Jumat (21/3). 

Ia berharap, ada partai politik yang bersedia memasang tokoh perempuan yang kuat dan punya basis massa sebagai orang nomor dua atau wakil presiden. "Saat ini telah banyak perempuan berkualitas yang layak menjadi calon wakil presiden," paparnya.

Athik menyodorkan sejumlah nama tenar yang pantas maju di pilpres. Seperti Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua PDI Perjuangan Puan Maharani, Wali Kota Surabaya Tri Risma, anggota Komisi IX DPR RI Rieke Diyah Pitaloka, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Linda Gumelar. "Mereka sudah perpengalaman. Jadi pantas tampil di panggung pilpres," katanya.

Problem yang dihadapi perempuan Indonesia sangat besar. Sehingga Athik menilai, perlunya perempuan yang memimpin bangsa ini. Sensitivitas kaum hawa dinilai menjadi kelebihan untuk mengatasi problem perempuan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement