Ahad 16 Mar 2014 07:00 WIB

Menitipkan Anak ke Daycare? Kenapa Tidak...

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Menitipkan anak di daycare.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Menitipkan anak di daycare.

REPUBLIKA.CO.ID, Bekerja atau mengasuh anak. Inilah dua pilihan yang kerap membuat para wanita yang baru melahirkan meng alami dilema. Di satu sisi, wanita memiliki keinginan membantu suami memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan bekerja. Namun di sisi lain, seorang ibu tak tega melepas si buah hati di rumah.

Fenomena banyaknya wanita yang tetap memilih bekerja setelah melahirkan dilirik sebagai peluang. Maka, kini muncullah jasa daycare. Daycare adalah fasilitas jasa peng asuhan bagi anak ketika orang tua sedang bekerja.

Meski menjadi pilihan sebagian orang tua menitipkan anaknya, ternyata daycare juga memiliki kelemahan.

Psikolog dari Rainbow Clinic, Rika Ermasari, mengatakan, daycare mempunyai kelemahan terkait kontrol terhadap anak yang bisa jadi bertentangan dengan aturan di rumah.

“Daycare kurang bisa mengontrol apa yang terjadi selama anak dititipkan karena di sana ada banyak anak sehingga belum tentu semuanya tertangani dengan baik,” ucapnya. Ditambah lagi aturan yang diterapkan daycare belum tentu sama dengan di rumah sehingga bisa membuat anak menjadi bingung.

Rika mengatakan, orang tua bisa mendapat kepastian sang anak terkontrol dengan baik jika mengenal langsung si pemilik daycare dan konsep pengasuhan yang diterapkannya. Untuk itu, orang tua sebaiknya tidak sembarangan dan memerhatikan sejumlah faktor sebelum memutuskan memilih daycare.

Daycare yang baik adalah yang memiliki tim ahli lengkap dan berkompetensi yang terdiri dari ahli pendidikan anak yang merupakan lulusan pendidikan ilmu keguruan, ahli gizi, dan kesehatan anak seperti dokter gizi klinis atau dokter gizi anak serta ahli perkembangan anak atau psikologi anak.

Carilah referensi sebanyak-banyaknya dari orang yang pernah menggunakan jasa tempat penitipan anak. Kemudian pilihlah tempat penitip an anak yang dekat dengan tempat Anda beraktivitas dalam bekerja. Dekat kantor atau tempat kerja dapat mempermudah Anda untuk mobilisasi.

Survei tempat penitipan anak pilihan Anda. Lakukanlah sedikit wawancara terhadap staf dan pengurusnya untuk digunakan sebagai pertimbangan apakah tempat pentipan anak tersebut berkualitas atau tidak.

Staf berkualitas akan antusias saat berinteraksi dengan anak-anak dan berpengalaman dalam mengasuh anak. Sebisa mungkin ajak anak Anda untuk ikut menilai. Apakah anak Anda nyaman dengan suasana tempat penitipan itu atau tidak.

Yang tidak kalah penting adalah cek dan hitung jumlah pengasuh yang bertugas. Pastikan apakah pengasuh memiliki keahlian menghadapi bayi dan sensitif terhadap kebutuhan bayi.

Survei pula suasana lingkungan tempat penitipan anak. Perhatikan setiap sudut ruang tempat penitipan anak. Pastikan lingkungan tempat penitipan anak dalam keadaan aman dan bersih. Arena bermain yang nyaman, tidak sempit yang dilengkapi dengan perangkat yang aman dan menunjang proses eksplorasi, perkembangan, dan istirahat anak.

Sebisa mungkin pilih yang memiliki konsep yang paling mirip dengan suasana rumah, akrab, dan ramah serta kekeluargaan. Hal ini akan memudahkan anak untuk beradaptasi dan merasa aman serta nyaman seperti di rumah.

Sebagai pertimbangan, perhatikan pula penerapan aturan dan jadwal yang dibuat oleh daycare. Tempat penitipan anak yang baik akan menerapkan aturan ketat seperti pengaturan jam bermain, jam makan, dan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit dari anak yang sedang sakit.

Terakhir, pilihlah daycare yang menerima daftar permintaan Anda. Seandainya hal itu tidak memungkinkan, pilihlah daycare yang mau memenuhi sebagian permintaan Anda dan menawarkan solusi terbaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement