Kamis 13 Mar 2014 20:31 WIB

Waspada, Ini Dampak Baru TV ke Anak

Anak dan TV
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Anak dan TV

REPUBLIKA.CO.ID, Televisi makin menjadi musuh bagi anak-anak. Setelah studi yang mengkaitkan dampak televisi dengan kecenderungan anak menjadi obesitas, kini temuan baru menyatakan semakin lama menonton televisi anak akan makin kurang tidur.

Peneliti menemukan anak usia 9 tahun yang menonton 5 jam televisi dalam satu hari, rata-rata kekurangan satu jam masa tidurnya. Penelitian itu dibandingkan dengan anak 9 tahun yang menonton televisi kurang dari empat setengah jam satu harinya.

Demikian papar peneliti Marcella Marinelli dari Center for Research in Environmental Epidemiology di Barcelona, Spanyol.

Tim penelitian meneliti 1.700 anak usia 3 tahun ke atas. Mereka menemukan anak yang jam melihat televisinya meningkat, akan kekurangan jam tidur seiring anak besar.

''Studi menunjukkan anak yang banyak melihat televisi dan berlanjut terus menonton memiliki kekurangan jam tidur dari yang seharusnya, ujar Christina Calamaro daru Nemours Alfred I duPont Hospital for Children di Delaware, AS. Ia tidak berkaitan dengan penelitian di Spanyol.

American Academy of Pediatrics memperkirakan rata-rata anak menghabiskan waktu 8 jam di depan layar kaca. Asosiasi tersebut merekomendasikan orang tua hanya memberikan waktu 2 jam bagi anak untuk melihat televisi.

Anak usia prasekolah membutuhkan 11 hingga 12 jam tidur. Dan anak usia sekolah butuh 10 jam tidur.

Calamaro mengatakan, televisi berpotensi merusak otak anak. Sebab, gambar di televisi mengurangi motivasi anak untuk bermain, olah raga, menggambar, dan hal lain yang mendorong perkembangan sarafnya.

Karena itu ia menekankan pentingnya anak untuk bermain dan tidur. Demi perkembangan optimal anak.

''Ketika televisi dimulai saat anak masih muda sekali, itu akan berlanjut menjadi isu bagi tidur anak ketika ia besar. Orang tua pun perlu membatasi teknologi yang bisa digunakan anak pada usia dini,'' karanya.

Sedang Marinelli mengatakan, orang tua perlu mengontrol penggunaan televisi terutama bagi anak yang masih sangat dini. ''Juga penggunaan elektronik lainnya, misalnya telepon genggam,'' ujarnya.

sumber : Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement