Rabu 12 Mar 2014 18:37 WIB

Kepercayaan Publik terhadap Caleg Perempuan Masih Kurang

Rep: neni ridarineni/ Red: Muhammad Hafil
Memahami perempuan tak sesulit yang dikira pria.
Foto: Prayogi/Republika
Memahami perempuan tak sesulit yang dikira pria.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Kuota 30 persen perempuan dalam daftar calon legislatif belum sepenuhnya menguntungkan. Hal itu diakui Aktivis LSM NARASITA Sri Sumaryati yang selama ini mendampingi caleg Perempuan.

''Secara riil posisi caleg perempuan pada daftar calon pemilih tetap DCT yang kemudian disahkan menjadi surat suara juga belum optimal,''kata dia pada wartawan, Rabu (12/2).

Meskipun sudah ada peraturan KPU No 7 Tahun 2013  yang mengatur kewajiban dalam urutan tiga  caleg minimal satu caleg perempuan, namun  sebagian besar caleg perempuan tidak berada pada nomer pilihan yang mudah diingat masyarakat.

Menurut Siti Sumaryati, selain posisi penomeran DCT,  dalam beberapa kali pendidikan pemilih kepada organisasi perempuan  'gerakan perempuan pilih perempuan', juga belum mendapat respon positif dari masyarakat.

Masih kata Sumaryati,  sebenarnya perempuan memiliki basis masa yang cukup kuat.  Di samping itu,  sebagian besar caleg perempuan juga bukanlah caleg karbitan namun sudah melalui perjalanan panjang keorganisasian, belum langsung terjun ke politik praktis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement