Selasa 11 Mar 2014 17:11 WIB

KPU Harus Kerja Keras Tingkatkan Kesadaran Pemilih Pemula

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hazliansyah
Pemilih pemula
Foto: antara
Pemilih pemula

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mensinyalir partisipasi pemilih pemula pada pemilihan umum (Pemilu) April 2014 tidak akan menggunakan hak suaranya atau Golput. Diperkirakan Golput pada pesta rakyat kali ini akan meningkat.

 

Berdasarkan data Kominfo, jumlah pemilih pemula di Indonesia mencapai 52 juta orang. Ini terdiri atas anak-anak berusia 17 tahun ke atas, kaum difabel, masyarakat marginal dan pensiunan TNI. Jika kelompok masyarakat ini bersikap apatis terhadap Pemilu, dikhawatirkan akan menambah angka Golput yang terus meningkat.

Mantan Putri Ayu Indonesia tahun 1993, Nonny Chirilda menilai banyaknya anak muda yang tidak menggunakan hak suaranya karena di Indonesia pembelajaran mengenai politik tidak masuk dalam pendidikan sekolah.

"Jika anak-anak muda tidak didekatkan dengan politik, mereka tidak akan pernah peduli dengan pesta politik yang bangsa ini kerjakan dan akhirnya memilih Golput," ujar Nonny saat dihubungi Republika, Selasa (11/3).

 

Nonny menambahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pemerintah harus bekerja keras untuk memberikan kesadaran kepada pemilih pemula tentang arti penting datang ke Tempat Pemilihan Suara (TPS) dan menentukan pilihan mereka.

"Selain pemerintah dan KPU, ini juga merupakan tugas partai politik peserta pemilu melakukan sosialisasi, memberi pemahaman dan kesadaran kepada anak muda dan seluruh eleman masyarakat bahwa pentingnya untuk tidak Golput," pinta calon legislatif (Caleg) Partai NasDem untuk anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat ini.

Nonny melanjutkan, dampak negatif dari tingginya angkanya Golput adalah kembalinya politisi busuk yang tidak layak duduk di senayan menjadi lebih mudah duduk di senayan karena pemilihnya semakin berkurang.

"Padahal kalau saja Golput ini tidak terjadi atau sedikit jumlahnya, maka mereka diharapkan bisa memilih calon calon legislatif yang benar benar dan memiliki integritas untuk melakukan perubahan," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement