Kamis 06 Mar 2014 09:35 WIB

Ada Harapan Bayi HIV Sembuh

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Muhammad Hafil
Positif mengidap HIV (ilustrasi)
Positif mengidap HIV (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Ada harapan baru bagi bayi lahir dengan HIV untuk sembuh. Dikutip dari Reuters, penelitian telah dilakukan pada seorang bayi yang lahir di California dengan HIV.

Peneliti medis telah melakukan treatment padanya sejak empat setelah dia lahir. Kini, ia berusia sembilan bulan dan ada kemungkinan untuk sembuh. 

Dr Deborah Persaud, spesialis Pediatri di Johns Hopkins School of Medicine mengatakan, anak itu adalah anak kedua yang menjadi 'bahan percobaan'. Sebelumnya, pernah dilakukan treatment pada seorang anak dari Mississippi. Beberapa jam setelah lahir, anak yang positif HIV itu diberikan obat antiretroviral dalam kurun waktu tertentu. 

''Anak itu jadi negatif HIV,'' kata Persaud di sebuah konferensi medis di Boston. Treatment obat dilakukan terus hingga benar-benar meyakinkan. Saat ini sang anak Mississippi itu sudah berusia 3,5 tahun, ia telah berhenti menerima perawatan antiretroviral dua tahun lalu. Sementara anak California masih mendapatkan perawatan.

Kedua anak itu lahir dari ibu yang terinveksi HIV. Ini berakibat sistem kekebalan tubuhnya tidak bisa diandalkan. Persaud mengatakan awal terapi antriretroviral adalah dengan meningkatkan ketahanan kesehatan anak-anak. ''Tapi masih banyak yang harus diteliti lagi,'' lanjutnya.

Perawatan antiretroviral ini juga, tambahnya, bukan tanpa resiko. ''Ini adalah panggilan untuk kita agar mampu belajar dari kasus ini,'' tambahnya. Pasalnya untuk benar-benar yakin anak itu sudah terbebas dari HIV, maka para peneliti harus menghentikan treatmentnya.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) sudah muncul lebih dari 30 tahun yang lalu dan sekarang sudah menginfeksi lebih dari 34 juta orang di seluruh dunia. Langkah-langkah pencegahan telah membantu menahan penyebaran. Kini obat antiretroviral dapat mengendalikan penyakit ini selama puluhan tahun dengan menambah harapan hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement