Senin 03 Mar 2014 20:00 WIB

PAN: Indonesia Telat Terapkan Kuliah Online

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Djibril Muhammad
Partai Amanat Nasional
Partai Amanat Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN Nasrullah mengatakan, sebenarnya kuliah secara online itu sudah menjamur atau sudah umum. Kalau universitas di Indonesia baru melaksanakan sekarang sebenarnya sudah terlambat.

"Namun mulai kuliah online tidak apa-apa. Lebih baik terlambat dari pada tidak pernah," kata Nasrullah di Jakarta, Senin, (3/3).

Kuliah online, ujar Nasrullah, biasanya dilakukan sebatas materi kuliahnya, diberikan secara online. Lalu mahasiswa hanya mengambil materi yang diberikan dosennya dengan mendownloadnya.

Kalau mahasiswa boleh mengikuti kuliah online antar universitas, kata Nasrullah, misalnya mahasiswa UNS boleh mengambil mata kuliah akuntansi di UGM, ini harus ada kriteria, aturan, dan parameter yang jelas.

Bisa saja, terang Nasrullah, dosen akuntansi UNS dan UGM sama-sama lulusan universitas terkemuka dari Prancis. Lalu mengapa mahasiswa UNS harus mengambil mata kuliah akuntansi di UGM, jika dosennya juga sama-sama berkualitas.

Parameternya, ujar Nasrullah, harus jelas. "Jangan sampai dosen yang bersangkutan merasa tersinggung, jika mahasiswanya memilih mengambil mata kuliah di universitas lain sebab dinilai kurang mumpuni," ujarnya.

Intinya, terang Nasrullah, ide kuliah online antar universitas memang menarik namun jangan sampai hal ini justru  mendegradasi intelektualitas dosen tertentu. Makanya harus ada kriteria, aturan, dan parameter yang jelas.

Perlu disiapkan perangkatnya dengan baik jika kuliah secara online antar universitas mau dikembangkan. "Kami rasa Kemdikbud belum siap menuju  ke arah sana," kata Nasrullah.

Hal ini, ujar Nasrullah, perlu ditinjau kembali sebab  programnya masih belum  jelas. Dosen yang diminta mengajar secara online juga harus mempersiapkan materi kuliahnya dengan sungguh-sungguh walaupun kelihatannya tidak mudah.

"Kuliah matematika secara online itu lebih susah dari pada dengan tatap muka. Makanya harus ada metode mengajar yang pas juga, apa dosennya sudah siap,"ujar Nasrullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement