Ahad 02 Mar 2014 07:30 WIB

Menjadikan Dapur Menyenangkan Bagi Ibu dan Anak

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Ubah kegiatan masak menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi anak.
Foto: Prayogi/Republika
Ubah kegiatan masak menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi anak.

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak cara bisa ditempuh untuk mengoptimalkan potensi anak. Kala stimulasi di rumah terasa masih belum menuntaskan rasa lapar anak akan pengetahuan baru di bidang kuliner, coba saja daftarkan ia ke kelas memasak khusus anak. Kelas tersebut cocok untuk anak usia TK dan SD.

Di Natural Cooking Club (NCC), contohnya, ada pendidikan dasar memasak bagi anak. Bentuknya berupa aktivitas menghias kue atau kukis dan membuat cokelat. Anak-anak akan dibiarkan ber kreasi dengan adonan dan bahan-bahan yang sudah disediakan. “Tujuannya menciptakan kesenangan di dapur,” jelas pendiri NCC, Fatmah Bahalwan.

Dapur semestinya menjadi tempat yang menyenangkan, terutama bagi ibu dan anak. Buatlah area tersebut sebagai tempat bermain yang menarik untuk anak. “Sebelum mengajaknya ke dapur, ada baiknya ceritakan mengenai makanan-makanan lezat melalui dongeng,” kata Fatmah.

Setelah minatnya tumbuh, ajak anak membuat es campur, menghias donat atau kukis, dan membuat cokelat. Ajarkan hal-hal yang mudah terlebih dahulu. Selanjutnya, minta si kecil mewarnai adonan bolu kukus. Biarkan mereka mencampur adonan dan mewarnainya dengan warna kesukaan. Saat adonan akan dimasukkan dalam pemanggang, barulah sang bunda turut ambil andil.

Setelah kuenya matang, anak akan me rasa senang dan bangga melihat kemampuannya. Ia bakal makin semangat untuk bereksperimen lebih lanjut. “Jangan jadikan kegiatan memasak sebagai satu hal yang dipaksakan, harus menyenangkan,” imbuh Fatmah.

Saat berhubungan dengan api atau benda tajam, peran bunda sangat dibutuhkan. Jelaskan pada anak, bahwa oven sangat panas dan rawan terhadap api. Ketika memegang loyang, tangan harus terlindung dengan sarung tangan atau kain. Anak juga tak boleh menyalakan kompor sendirian. Ia harus meminta bantuan orang dewasa untuk melakukannya.

Bagaimana dengan pisau? Anak dapat menggunakannya setelah mendapatkan pengajaran cara penggunaannya. Berikan contoh dan kasih kesempatan anak untuk mencoba mengikuti dengan memakai pisau plastik. “Setelah anak lebih terampil, ia boleh pegang pisau namun tetap dalam pengawasan,” tutur Fatmah.

Usai memasak bukan berarti waktu bebas bagi mereka. Anak-anak juga perlu diajarkan tanggung jawab dan kebersihan. Bekerja samalah membersihkan segala kekotoran yang timbul dari proses memasak. “Dimulai saja dengan mengelap, lalu ditingkatkan dengan ikut mencuci peralatan masak,” kata Fatmah memberi saran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement