Kamis 27 Feb 2014 08:09 WIB

Kenapa Hipertensi Jadi Penyebab Utama Kematian Perempuan?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Citra Listya Rini
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi
Foto: Blogspot
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit jantung, tekanan darah tinggi menjadi faktor utama kematian di kalangan perempuan di Amerika Serikat. Wanita muda yang muda yang mengalami serangan jantung dan wanita tanpa gejala klasik serangan jantung, tidak ada nyeri dada dan jantung misalnya, cenderung memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Perempuan berisiko pada risiko serangan jantung karena interaksi antara hormon seks estrogen wanita dengan kadar kolesterol. Menurut Wake Forest School of Medicine di Winston-Salem, New York mencoba mencari tahu hubungan utama antara pola hormonal dan tekanan darah tinggi yang dikenal dengan hipertensi.

Banyak perawatan dan terapi untuk memerangi hipertensi dan paling umum melibatkan modifikasi gaya hidup melalui olah raga dan perubahan pola makan, bersamaan dengan konsumsi obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Sampai saat ini, perawatan hipertensi identik untuk pria dan wanita, meskipun perempuan lebih banyak meninggal karena serangan jantung pada tahun pertama. Profesor Bedah umum, Carlos Ferrario dari Wake Forest School of Medicine di North Carolina mencatat terdapat perbedaan sirkulasi darah antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan fisiologis dapat memengaruhi hasilnya.

"Kita sekarang bisa mengetahui mengapa obat antihipertensi nyaris tidak efektif pada wanita dibandingkan pria. Itu karena hipertensi lebih parah terjadi pada wanita yang berusia 64 tahun dibandingkan pria. Itulah mengapa sebab kematian kalangan perempuan usia tersebut paling tinggi," kata Ferrario seperti dilansir dari Symptomfind, Kamis (27/2).

Arteri perempuan dan pembuluh darah lainnya lebih gampang rusak ketimbang laki-laki. Terlebih lagi, tingkat keparahannya terkait dengan kadar hormon pria dan wanita. Studi ini menemukan bahwa 30-40 persen penyakit pembuluh darah pada wanita berisiko sama tingginya dengan laki-laki. 

Wanita dengan hipertensi harus berusaha menurunkan berat badannya, makan garam secukupnya, makan lebih banyak buah dan sayuran untuk meningkatkan kadar kalium dan mengurangi asupan lemak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement